Fimela.com, Jakarta Ketika dua orang memutuskan untuk menjalani hidup bersama, pernikahan adalah langkah serius yang harus dipertimbangkan dengan baik. Selain harus mengatur kehidupan bersama, masalah keuangan juga menjadi faktor penting yang harus dihadapi.
Bukan rahasia lagi bahwa masalah keuangan seringkali menjadi pemicu terjadinya konflik dalam pernikahan. Dilansir dari The Balance, uang seringkali menjadi konflik utama dalam hubungan pernikahan karena perbedaan pandangan dan nilai-nilai mengenai uang di antara pasangan. Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan hal-hal berikut untuk menghindari konflik keuangan dalam pernikahan dan menjalani kehidupan yang harmonis bersama pasangan.
1. Buatlah Perencanaan Keuangan Bersama
Hal pertama yang harus dilperhatikan dalam kehidupan pernikahan adalah membuat anggaran bulanan yang jelas dan terperinci. Dalam hal ini, kamu bisa membuat sebuah daftar pengeluaran yang perlu dilakukan setiap bulan, seperti tagihan listrik, air, gas, internet, sewa rumah, asuransi, dan cicilan kredit.
Selain itu, bicarakan dengan pasangan untuk membuat tujuan keuangan jangka panjang yang ingin dicapai bersama. Menyiapkan keuangan jangka panjang adalah suatu strategi yang penting untuk mempersiapkan masa depan keuangan yang lebih stabil dan mapan.
2. Transparansi masalah uang dengan pasangan
Transparasi dalam pernikahan merupakan kunci utama dalam hubungan yang sehat. Banyak pasangan yang mengalami konflik keuangan karena salah satu atau kedua belah pihak tidak jujur tentang hutang atau kewajiban keuangan yang dimiliki.
Oleh karena itu, jangan menutupi masalah keuangan seperti hutang atau masalah lainnya dari pasangan. Sebaiknya berbicaralah secara terbuka dan jujur tentang situasi keuangan yang sedang dihadapi. Dengan berbicara terbuka dan jujur, kamu dan pasangan dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah keuangan dan merencanakan strategi untuk memenuhi kewajiban keuangan di masa depan.
3. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bersama
Memiliki keuangan pribadi dalam pernikahan memang sah-sah saja, namun penting bagi pasangan untuk memahami bahwa ada perbedaan antara keuangan pribadi dan bersama. Dilansir dari Forbes, keuangan bersama biasanya mencakup pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga seperti pembayaran tagihan, belanja bulanan, biaya perawatan anak, dan lain sebagainya. Sedangkan keuangan pribadi adalah uang yang dimiliki oleh masing-masing pasangan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti membeli pakaian, gadget, atau kegiatan hobi.
Dengan memisahkan keuangan pribadi dan bersama, kamu dan pasangan dapat terhindar dari konflik yang mungkin muncul karena perbedaan pendapat dalam pengelolaan keuangan. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun keuangan pribadi dan bersama dipisahkan, pasangan tetap harus berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang keuangan mereka. Hal ini bertujuan agar kamu dan pasangan terhindar dari kesalahpahaman.
4. Selalu Komunikasikan terkait Evaluasi Kebutuhan Keuangan
Komunikasi terkait evaluasi kebutuhan keuangan menjadi salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan keuangan dalam hubungan pernikahan. Evaluasi kebutuhan keuangan harus dilakukan setiap beberapa bulan sekali, sehingga pasangan dapat menyesuaikan rencana keuangan bersama sesuai dengan situasi yang ada.
Selain itu, evaluasi kebutuhan keuangan juga dapat membantu pasangan untuk menghindari konflik keuangan. Pasangan dapat berbicara tentang masalah keuangan yang muncul dan mencari solusi yang terbaik bersama. Dengan mempertahankan komunikasi terbuka dan evaluasi kebutuhan keuangan yang teratur, pasangan dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas keuangan dan menghindari konflik yang mungkin muncul.
*Penulis: Amelia Septika