7 Cara Mengatur Keuangan Saat Suami Istri Bekerja Secara Adil

Anisha Saktian Putri diperbarui 07 Mei 2023, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika memutuskan untuk menikah, ada baiknya untuk memikirkan bagaimana mengelola keuangan yang sehat. Begitupun ketika suami dan istri bekerja, bukan menjadi alasan untuk tidak merencanakan keuangan dengan baik dan benar. 

Perencanaan keuangan yang matang menjadi salah satu hal yang membuat pernikahan bahagia anti stres. Melansir situs Meratas, sebuah studi oleh Kansas State University, para peneliti menemukan bahwa berdebat tentang uangadalah prediktor teratas apakah pasangan akan tetap bersama atau tidak.

Argumen tersebut cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dan lebih intens, kata para peneliti.Saat menikah kita hidup bersama, maka mengelola uang sebagai pasangan bisa jadi rumit untuk diselesaikan dengan dua pendapatan dan dua situasi keuangan digabungkan ketika suami istru bekerja.

Lalu bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan bener meski dua duanya bekerja? Berikut ulasannya melansir berbagai sumber.

2 dari 4 halaman

1. Terbuka

Ilustrasi mengatur keuangan (Foto: Shutterstock)

Pertama, suami istri harus terbuka mengenai gaji yang didapatkan tiap bulan hingga pemasukan lainnya hingga pengeluaraan seperti cicilan ketika masih lajang. Dari situlah, bisa memulai perencanaan keuangan. 

2. Diskusikan metode pengumpulan uang

Setelah terbuka dan mengetahui pemasukan satu sama lain, barulah memilih metode mengatur keuangan. Misalnya saja, setiap bulannya gaji suami istri dikumpulkan menjadi satu atau memercayakan memegang pemasukan sendiri-sendiri.

Jika memilih metode digabungkan, tentukan siapa yang menjadi bendahara yang mengatur pengeluaran hingga tabungan tiap bulannya.

Jadi kedua gaji disetorkan ke satu akun. Semua pengeluaran dan tabungan dilakukan dari rekening itu, tetapi masing-masing memiliki rekening terpisah untuk ongkos pribadi hingga keperluan pribadi.

Jika memilih tidak dikumpulkan, buat rencana pemasukan siapa yang akan bayar cicilan, uang belanja, menabung, hingga lifestyle. Dibagi secara adil.

Kalian masing-masing mengendalikan uang sendiri. Tidak harus bergantung secara finansial pada orang dan tidak bergantung padamu. Jika pasangan tidak pandai mengatur anggaran, itu tidak akan memengaruhi keuanganmu.

Banyak pasangan yang telah bersama selama bertahun-tahun masih memisahkan keuangan mereka.

3 dari 4 halaman

3. Membuat Plan keuangan

Ilustrasi mengatur keuangan. (Foto: Shutterstock)

Jika sudah menemukan metode pengumpulan uang, barulah membuat plan keuangan. Bisa jangka pendek seperti membayar cicilan, belanja bulanan, tagihan internet atau lainnya.

Hingga jangka panjang seperti menabung hingga investasi. Membuat plan bertujuan keuangan menjadi lebih terarah sekaligus memiliki motivasi untuk keuangan yang lebih baik lagi.\

4. Bagi tagihan bersama 50/50

Setiap pengeluaran dibagi dua cara. Kalian dapat memberikan jumlah uang yang sama untuk semua tagihan yang akan digunakan untuk pengeluaran bersama yang disepakati seperti cicilan, liburan, fan dll.Kalian memiliki kendali atas uang sendiri, tetapi memiliki cara mudah untuk berbagi pengeluaran dengan pasangan.

Membagi tagihan sama-sama terdengar adil, tetapi jika satu orang menghasilkan secara signifikan lebih banyak atau lebih sedikit daripada yang lain, hal ini dapat membuat lebih banyak tekanan pada satu orang daripada yang lain. 

Membagi tagihan secara merata juga akan memengaruhi pembelian besar di masa mendatang (seperti rumah) karena harus memastikan setiap orang mampu membayar biayanya.

Dalam skenario ini, harus memiliki satu rekening bersama yang masing-masing menyumbangkan setengah dari tagihan seperti perumahan, bahan makanan. Putuskan apa yang akan terjadi jika ada biaya baru – apakah Anda akan berdiskusi tentang apakah itu biaya bersama atau tidak? Apa yang akan lakukan jika tidak setuju? 

5. Bagi tagihan bersama dengan persentase dari pendapatan setiap orang

Persentase dari gaji setiap orang digunakan untuk tagihan bersama. Orang yang menghasilkan lebih banyak uang membayar persentase tagihan yang lebih besar; orang yang menghasilkan lebih sedikit membayar lebih sedikit uang. Jika Anda memperoleh 65% dari pendapatan, akan membayar 65% dari tagihan bersama.

Harus memisahkan semua ATM, dan kemudian membuka satu akun bersama dengan kedua nama, memastikan bahwa berdua memiliki hak yang sama.

Cari tahu berapa penghasilan dan pasangan, lalu hitung persentase pendapatan setiap orang. Jumlahkan biaya semua tagihan bersama ini, lalu kalikan jumlahnya dengan persentase pendapatan masing-masing. Ini adalah jumlah yang harus diberikan setiap orang. Putuskan apakah ingin berkontribusi ke ATM bersama secara mingguan, dua mingguan, atau bulanan.

4 dari 4 halaman

6. Membagi tanggung jawab untuk tagihan tertentu

Ilustrasi mengatur keuangan/ Shutterstock.com/afotostock

Setiap orang bertanggung jawab penuh atas tagihan tertentu. Misalnya, satu orang mungkin bertanggung jawab atas perumahan, utilitas, dan kabel – mereka membayar 100% dari tagihan ini. Orang lain mungkin bertanggung jawab atas belanjaan, pakaian, dan barang anak-anak – mereka membayar 100% dari tagihan ini. Tagihan dapat dibagi dengan berbagai cara tagihan yang lebih besar dapat diberikan kepada orang yang menghasilkan lebih banyak uang; tagihan belanjaan dapat diberikan kepada orang yang berbelanja bahan makanan.

7. Hidup dari satu penghasilan

Ini seperti berpura-pura bahwa hanya memiliki satu penghasilan. Semua pengeluaran dibayar dari gaji satu mitra dan kemudian menghemat 100% dari gaji mitra lainnya.

Metode ini memastikan selalu menabung dan akan terus menemukan cara cerdas dan hemat untuk menghemat uang karena Anda hanya hidup dari gaji satu orang.

Semua pengeluaran dan kontribusi tabungan dibuat dari pendapatan tunggal ini, kemungkinan besar pendapatan yang lebih tinggi di antara kedua mitra. Pendapatan yang lebih rendah atau tidak teratur sepenuhnya dimasukkan ke dalam tabungan jangka pendek dan jangka panjang.