7 Tips Mudah Mengelola Keuangan dalam Pernikahan

Fimela Reporter diperbarui 11 Mei 2023, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah menikah, kebutuhan dan tanggung jawab kian bertambah, termasuk kebutuhan saat kini dan di masa mendatang. Tentu biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, jika tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan risiko pinjam meminjam. Kamu tidak ingin bukan membayar sekolah anak dengan berhutang ke kerabat dekat? Melihat permasalahan ini, penting untuk duduk bicara langsung empat mata bersama pasangan terkait bagaimana mereka akan mengatur keuangan dalam pernikahan guna menciptakan kehidupan bersama yang terkendali. 

Mengelola keuangan dalam pernikahan tidak hanya membantu pasangan untuk menciptakan keuangan yang teratur, tetapi juga hubungan pernikahan yang sehat. Salah satu topik yang sangat umum dalam pertengkaran suami istri adalah uang. Perbedaan pendapat yang dimiliki kedua pasangan membuat konflik yang akhirnya berujung perceraian. Uang bisa memberikan kebahagian, juga berbanding terbalik menjadi boomerang yang berikan kesengsaraan. Dengan membahas masalah keuangan. Terlepas dari itu semua, mengelola keuangan tidak serumit yang dibayangkan, kedua pasangan hanya perlu mempelajari tips-tips dibawah ini untuk menangani masalah keuangan di dalam pernikahan mereka.

Terbuka dengan setiap pendapatan dan pengeluaran 

Dalam setiap hubungan baik hubungan keluarga, percintaan, ataupun pekerjaan, komunikasi adalah prioritas. Terutama dalam pernikahan, komunikasi menjadi aspek penting dalam hubungan yang sehat. Membicarakan mengenai kondisi keuangan menjadi bagian dari rutinitas yang harus dilakukan. Kedua pasangan harus jujur dan terbuka terkait upah yang didapatkan maupun yang dikeluarkan. Dengan melakukan rutinitas ini dengan teratur, baik suami atau istri akan sepenuhnya mengetahui dan memiliki kesadaran akan keuangan yang dimiliki.

2 dari 4 halaman

Menetapkan anggaran bersama

Pentingnya memiliki tabungan pribadi. (unsplash.com/@cardmapr)

Setelah berbincang tentang pendapatan dan pengeluaran masing-masing, selanjutnya adalah menetapkan anggaran dari kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk masa depan. Masa depan disini mencakup kebutuhan anak, pendidikan, membeli rumah, investasi, ataupun liburan. Penting untuk selalu mengetahui untuk apa uang mereka digunakan Dengan memprioritaskan kebutuhan dan menggabungkan keuangan kedua pasangan, akan membuat mereka lebih sadar akan semua pengeluaran dalam rumah tangga. 

Memisahkan rekening bersama dengan individu

Pernahkah kamu mendengar pernyataan "Milkmu, milikku, milik kita?" ini menunjukkan bahwa ketika sudah berumah tangga, akan menggabungkan uang tabungan bersama dan masing-masing memiliki hak atas uang tersebut. Uang tersebut khusus digunakan untuk kebutuhan bersama dan untuk masa depan. Walaupun begitu, setiap orang juga harus memiliki rekening tabungannya sendiri. Dengan menyimpan uang sendiri memungkinkan kamu untuk mendapatkan kebebasan finansial dan membantu mengelola keuangan khusus pribadi.

3 dari 4 halaman

Investasi dalam bentuk rumah

Mengatur keuangan untuk kehidupan anak di masa depan. (unsplash.com/@jonathanborba)

Harga beli rumah saat ini memang sedang melambung tinggi, banyak pasangan yang mengurungkan niat membeli rumah karena alasan ini. Nyatanya, setelah menikah dan memiliki keluarga mungkin akan merubah ketakutan tersebut menjadi keinginan. Rumah adalah tempat dimana keluarga berkumpul, membuat kenangan bersama. Melihat harga pasar yang mahal, tidak masalah untuk dimulai dengan menyewa. Namun, jangan pernah takut untuk membeli rumah, ubah ketakutan tersebut menjadi motivasi, karena rumah juga bisa menjadi investasi yang bagus. 

Siapkan dana untuk anak setelah pensiun

Anak adalah titipan dari tuhan yang wajib diasuh dengan kasih sayang. Setelah pensiun, tidak semua orang mendapatkan uang pesangon yang cukup dari perusahaan tempat ia bekerja. Kondisi seperti ini harus segera ditangani untuk keberlangsungan hidup anak yang nyaman. Ditambah dengan biaya sekolah anak yang tidak murah, perlu mempersiapkan dana sedari mulai membangun rumah tangga. Jika perlu bicaralah dengan layanan keuangan yang berkualifikasi untuk mempelajari tentang rekening pensiun dan opsi pinjaman untuk menutup biaya pendidikan. 

4 dari 4 halaman

Perhatikan hutang kedua pihak pasangan

Jangan lupakan untuk selalu membayar hutang. (unsplash.com/@towfiqu999999)

Ketika ingin melakukan pinjaman kepada bank sebagai pasangan suami istri, mereka akan melihat nilai kredit kamu terlebih dahulu. Memeriksa apakah ada transaksi ilegal atau tidak dikenal, hingga memantau apakah memiliki hutang yang belum diselesaikan. Jika diantara kedua pihak terbukti ada hutang, maka dengan berat hati pihak bank belum bisa menerima pinjaman tersebut. 

Pendekatan dengan kerabat dekat

Lantas, apa yang harus dilakukan jika ada kerabat dekat yang ingin meminjam uang ke kita? 

Ada beberapa pertimbangan dalam kondisi seperti ini. Sebelum langsung memberikan pinjaman, kita harus mempertimbangkan keadaan keuangan kita sendiri. Memastikan bahwa memberikan pinjaman tidak akan memberikan dampak buruk pada keuangan rumah tangga. Setelah memastikan kondisi keuangan keluarga masih terpenuhi, maka boleh untuk memberikan pinjaman dengan jumlah yang wajar dan sesuai dengan kemampuan.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries