4 Tips Memulai Bisnis di Usia Muda dari Founder Skin Game Michella Ham

Novi Nadya diperbarui 30 Apr 2023, 13:23 WIB

 

Fimela.com, Jakarta Memulai bisnis di usia muda pastinya menimbulkan pro kontra. Seperti yang dirasakan Founder Skin Game Michella Ham, yang memulai usaha skincare-nya di usia 23 tahun.

Saat itu, ia banyak mendapatkan stigma negatif dari orang-orang sekitar yang memandang dirinya tidak memiliki pengalaman mumpuni, serta hanya mengandalkan privilege keluarga. Namun, memulai bisnis di usia muda juga berarti memiliki energi dan kreativitas maksimal.

Dan jika mengalami kesalahan dalam prosesnya, mereka juga bisa mendapatkan privilege lainnya atas dasar “Kan masih muda, masih bisa melakukan banyak kesalahan.” Setuju, nggak?

Beruntung, nih, kita bisa memetik pelajaran dari Michella Ham, yang membagikan empat kiat suksesnya dalam membangun bisnis di usia muda. Dari jualan 50 produk setiap bulannya, kini ia berhasil membukukan ribuan penjualan, termasuk pengiriman ke luar negeri bersama airasia shop.

 

Unduh aplikasi airasia Superapp sekarang dan nikmati pengalaman #SUPERisinglyHemat. Pantau terus informasi terbaru dari airasia Superapp dengan mengikuti akun Instagram @airasiasuperapp.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Disiplin manajemen keuangan

Produk skincare Skin Game (Foto: Dok. Skin Game)

erangkat dari menyisihkan uang saku semasa kuliah, Michella berhasil memutar strategi untuk melipatgandakan modal yang dimiliki. Menurutnya, fondasi utama dari keberhasilan seorang pebisnis pemula adalah kedisiplinan untuk memisahkan antara keuangan perusahaan dan kebutuhan pribadi.

“Seringkali, pebisnis pemula tidak dapat mengontrol diri soal keuangan. Pada fase-fase awal, seharusnya keuntungan bisnis diputar kembali untuk modal dan memperkuat kapital yang kita miliki. Jangan tergiur untuk menggunakannya demi kebutuhan pribadi. Meskipun sebagai owner, tetapi kita harus menempatkan diri seperti karyawan yang digaji sesuai kapasitasnya,” ucap Michella. 

Masih berkaitan dengan manajemen keuangan, Michella juga menerapkan kedisiplinan dalam hal biaya pemasaran. “Dengan modal yang terbatas, kita harus cermat untuk menghitung rasio biaya operasional atau COGS dengan profit. Dulu, aku mengakali strategi promosi dengan penawaran barter review kepada influencer di media sosial. Modal minim, tapi efektivitas paparannya luas,” tambahnya.

 

Berani mengembangkan tim demi akselerasi bisnis

Banyak pebisnis pemula yang menunda ekspansi tim dengan alasan efisiensi biaya. Nyatanya, hal ini merupakan keputusan yang sedikit disesali Michella lantaran sempat menghambat pertumbuhan Skin Game.

“Saat itu, bisnis Skin Game bertumbuh cukup baik, tapi tetap aku mau handle semuanya sendiri. Jadi, waktu aku banyak dihabiskan untuk urusan operasional, dan menyebabkan aku tidak bisa efektif memikirkan hal-hal strategis yang lebih krusial. Apa yang aku pelajari adalah ketika bisnis mulai berkembang, dan memiliki cash-flow yang kuat, jangan takut untuk mengembangkan tim demi akselerasi pertumbuhan bisnis secara jangka panjang,” ungkap wanita yang tengah melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Bandung ini.

 

 

3 dari 3 halaman

Bangun kedekatan dengan konsumen

Ilustrasi belanja skincare/copyright shutterstock By comzeal images

Kompetisi industri kecantikan bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, brand harus menerapkan diferensiasi agar mampu bertahan di tengah sengitnya gempuran kompetitor. Salah satu diferensiasi dari Skin Game adalah membangun kedekatan dengan konsumen. Bagi Michella, brand harus mendengarkan segala masukan dari konsumen dan benar-benar diaplikasikan secara nyata untuk pengembangan kedepannya.

“Skin Game bukan hanya sebuah beauty business, namun juga relationship business. Tagline kita adalah ‘Your Skin Listener’, yang artinya kita benar-benar mendengarkan konsumen. Kami juga memiliki komunitas, Skin Game’s Warrior yang menjadi wadah bagi para konsumen setia Skin Game untuk terlibat aktif dalam berbagai program dan memberikan kritik saran. Saat ini, sudah ada lebih dari 400 anggota Skin Game’s Warrior di seluruh Indonesia,” paparnya.

 

Eksplorasi semua peluang positif

Meskipun telah berhasil mengembangkan Skin Game di Indonesia, namun Michella tak lantas berpuas diri. Ia terus mengeksplorasi berbagai peluang baru untuk memperluas pangsa pasar, termasuk bermitra dengan airasia shop yang merupakan bagian dari ekosistem airasia Superapp.

“Yang bikin aku tertarik untuk bergabung dengan airasia shop, karena aku ingin brand Skin Game dikenal secara lebih luas lagi, menjangkau market baru melalui layanan in-flight delivery di penerbangan AirAsia. Menurut aku, itu adalah keunikan airasia shop yang tidak bisa ditawarkan oleh platform marketplace lainnya. Sejalan dengan rencana jangka pendek aku untuk melihat potensi ekspansi di luar negeri,” tutup Michella. 

Berikut tadi adalah empat kiat sukses ala Michella Ham untuk menjadi pebisnis wanita di usia belia. Bagi Anda konsumen setia Skin Game, nikmati Diskon spesial 20% sampai tanggal 5 Mei nanti. Masukkan kode voucher SHOPSKINGAME sebelum melakukan pembayaran.

Dalam setiap transaksi di airasia Superapp, pengguna juga akan memperoleh airasia points yang dapat ditukarkan kemudian untuk seluruh layanan dan produk yang terdapat di dalam aplikasi, seperti pemesanan tiket penerbangan (airasia flights), reservasi hotel (airasia hotels), pesan-antar makanan online (airasia food), produk duty-free dan gaya hidup (airasia shop), hadiah digital (airasia gifts), dan masih banyak lagi.