3 Tips Mengatur Keuangan dalam Rumah Tangga, Aman hingga Akhir Bulan

Fimela Reporter diperbarui 05 Mei 2023, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menikah adalah langkah besar yang dipilih oleh seseorang dalam melanjutkan hubungannya ke jenjang lebih serius. Membangun rumah tangga tidak hanya sebatas melakukan aktivitas sehari-hari dan hal romantis lainnya dengan pasangan. Tentu banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum dan sesudah menikah, salah satunya masalah keuangan. Uang menjadi hal yang sensitif bagi seseorang yang telah menikah maupun belum.

Ketika menikah, terjadi perubahan tentang bagaimana kita mengatur keuangan, pastinya akan lebih banyak pengeluaran dibandingkan saat masih lajang atau bahkan bisa mengurangi beban. Mungkin masih banyak yang berpikir mengapa penting sekali untuk mengatur keuangan dalam rumah tangga, sedangkan kedua pasangan memiliki pendapatan masing-masing. Justru, dengan saling memahami kondisi keuangan satu sama lain akan meningkatkan keharmonisan rumah tangga. 

Terlepas dari itu semua, mengatur keuangan dalam rumah tangga tidak selamanya sulit dan akan berguna untuk kehidupan bersama hingga akhir bulan. Rumah tangga yang harmonis adalah yang selalu mengutamakan komunikasi di setiap kondisi, termasuk finansial. Walaupun menjadi topik yang sensitif, membahas keuangan dalam rumah tangga sangatlah penting untuk menciptakan keuangan dan meingkatkan kualitas hidup keluarga. Selain itu, anggota keluarga akan menghindari terjadinya hutang karena telah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi-situasi yang tidak diinginkan. 

Namun, tidak semua pasangan bisa dan paham bagaimana cara mengatur keuangan dalam rumah tangga. Ini terjadi karena kurangnya komunikasi antar pasangan, yang mengakibatkan pemborosan dan banyak biaya tidak terduga. Biasanya, beberapa dari mereka mungkin nyaman dengan menyebutkan nominal pendapatan masing-masing atau merasa bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Lantas, bagaimana caranya untuk mengelola keuangan ketika sudah menikah agar tidak pas-pas an sampai akhir bulan? Simak beberapa tips ini yang bisa diterapkan dalam rumah tanggamu. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Menetapkan anggaran kebutuhan

Membahasa kebutuhan setiap bulan. (pexels.com/@anastasia-shuraeva)

Ketika membangun rumah tangga, banyak kebutuhan-kebutuhan baru yang diperlukan setiap harinya, seperti makanan, biaya listrik, sewa, pajak, dan transportasi. Tak lupa juga biaya untuk masa depan, seperti ketika memiliki buah hati, menyiapkan dana untuk kebutuhan dan pendidikan mereka. Maka dari itu, langkah pertama untuk mengelola keuangan dengan tepat adalah menetapkan apa saja kebutuhan yang memerlukan dana. Dengan menentukan anggaran kebutuhan bersama, ini akan membantu untuk mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa tidak ada kebutuhan yang terlewatkan.

Menggunakan rumus 40-30-20-10

Setelah menetapkan apa saja kebutuhan yang diperlukan selama sebulan, langkah selanjutnya adalah menggunakan rumus 40-30-20-10 sebagaimana yang disarankan oleh Kementrian Keuangan RI  untuk mengalokasikan gaji bulanan. Apa itu rumus 40-30-20-10? dan bagaimana menerapkannya? Jadi, 40-30-20-10 adalah pembagian nominal persen yang harus dikeluarkan dari pendapatan bulanan.

Penjabarannya seperti ini, 40% untuk kebutuhan hidup bulanan, seperti air, listrik, makan, transportasi, internet, dan lainnya. 30% untuk sarana, seperti cicilan kendaran atau rumah. Kemudian 20% gaji untuk ditabung, bisa untuk biaya masa depan dan anak. Lalu yang terakhir 10% untuk sedekah atau zakat, atau bisa juga sebagai dana darurat. Seluruh persentase ini tepat untuk digunakan dalam membantu mengalokasikan penghasilan secara rinci.

3 dari 3 halaman

Menyiapkan dana darurat

Ilustrasi di PHK. (pexels.com/@anthonyshkraba-production)

Dana darurat atau dana mendesak sangat penting disiapkan untuk mengantisipasi berbagai situasi mendadak yang mengharuskan mengeluarkan uang dengan jumlah yang banyak. Contohnya seperti kecelakaan, jatuh sakit, dan di PHK atau pemutusan hubungan kerja. Seperti pembagian alokasi gaji perbulan diatas, 10% bisa dijadikan tabungan dana darurat untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut. Dengan adanya dana darurat, akan mengurangi risiko hutang dan meminjam kepada orang lain. Selain itu, rumah tangga akan terasa aman secara finansial karena mengetahui mereka memiliki dana lebih untuk menghadapi keadaan tertentu.

Beberapa tips diatas bisa menjadi panduan bagi para pasangan yang baru menikah ataupun yang sudah lama menikah untuk mengelola keuangan bersama. Terlepas dari itu semua, tetap selalu menyesuaikan kondisi keuangan berdasarkan situasi dan kebutuhan masih-masing rumah tangga. Ingat, untuk selalu memprioritaskan kebutuhan diatas keinginan.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

 

#Breaking Boundaries