Fimela.com, Jakarta Pernikahan adalah langkah awal untuk memulai kehidupan bersama seorang teman seumur hidup. Pasangan bukanlah sebatas teman sekamar dan peneman makan di siang dan malam hari saja, melainkan bagaimana mereka akan menjalani kehidupan bersama sampai akhir khayat. Perlu adanya manajemen finansial sebagai keluarga untuk di masa depan, seperti mengurus anak, membeli kebutuhan rumah, biaya sekolah anak, dan masih banyak lagi keperluan rumah tangga yang harus dimiliki. Semua ini tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Uang adalah salah satu topik yang sensitif bagi pasangan. Di dalam kehidupan rumah tangga, uang menjadi hal yang harus dan penting dibicarakan dengan jujur. Berbohong dan menutup-nutupi tentang kondisi finansial kepada pasangan akan merusak kepercayaan dan pada akhirnya bisa menjadi alasan untuk berpisah. Maka dari itu, penting sekali untuk memilih pasangan yang tepat dan selalu terbuka untuk komunikasi.
Mengelola finansial tidak hanya penting untuk kehidupan pribadi saja, tetapi juga kehidupan pasangan dan anak di masa mendatang. Dengan mulai membahas keuangan di awal pernikahan akan membantu membentuk komunikasi yang baik, guna menghindari krisis keuangan bersama di masa depan. Uang juga menjadi topik pertengkaran yang paling umum bagi pasangan, baik sebelum atau setelah menikah.
Sudah seharusnya bersikap terbuka dan transparan dengan pasangan saat memulai manajemen finansial dalam pernikahan, seperti penghasilan setiap bulan, pengeluaran tiap minggu, biaya listrik, sewa, cicilan, dan masih banyak lagi. Namun, masih banyak dari mereka yang belum tahu bagaimana cara untuk memulai membahas dan merencanakan keuangan bersama pasangannya. Tidak perlu khawatir, dibawah ini ada langkah-langkah tepat untuk memulai manajemen finansial bersama dalam pernikahan.
1. Saling terbuka kepada pasangan
Komunikasi adalah kunci dari hubungan pernikahan yang harmonis, apalagi mengenai finansial. Saat awal-awal memulai pernikahan, penting halnya untuk membahas bagaimana mereka akan mengelola keuangan bersama. Saling terbuka mengenai pendapatan yang didapat, pengeluaran, kebutuhan, dan bagaimana kedua pasangan akan mengeluarkan uangnya dengan bijak. Hal ini bertujuan untuk menentukan tujuan finansial yang ingin dicapai bersama dalam jangka pendek maupun panjang.
2. Memutuskan anggaran bersama
Dalam sebuah pernikahan, perlu adanya aturan anggaran yang berlaku di dalam rumah tangga. Kedua pasangan perlu mencatat dan melacak berapa banyak pengeluaran dan penghasilan dalam sebulan. Selain itu, penting juga menentukan pembagian anggaran yang dibelanjakan, misalnya untuk kebutuhan belanja di pasar, transportasi, biaya listrik, hiburan, dan menyisihkan uang untuk tabungan. Dengan menetapkan anggaran tiap bulanan, ini akan membuat kamu dan pasangan lebih sadar dan lebih bijak akan semua pengeluaran.
3. Memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan
Ketika ingin memulai mengelola manajemen finansial, hal pertama yang harus diketahui adalah perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kehidupan sehari-hari yang meliputi, bahan makanan, pakaian, tagihan, tempat tinggal, dan transportasi. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang tidak terlalu penting dan hanya membuat hiburan sementara, seperti liburan mewah, mobil baru, dan tas baru.
Sudah jelas terlihat yang mana yang harus diprioritaskan saat mengelola keuangan dalam pernikahan. Dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan, kedua pasangan dapat mengalokasikan uang mereka secara efektif dan memastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan sebelum membeli barang-barang yang diinginkan,
4. Memisahkan tabungan masing-masing
Walaupun sudah berumah tangga, bukan berarti seluruh uangmu harus dikelola bersama dengan pasangan. Penting juga untuk memiliki tabungan masing-masing, namun membuat akun terpisah bukan berarti meninggalkan kewajiban bersama. Justru, dengan memiliki tabungan pribadi akan membantu seseorang untuk mengatur keuangan mereka dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kebutuhan rumah tangga yang mendesak. Selain itu, ini memungkinkan kamu untuk memberikan sedikit kebebasan finansial untuk memenuhi keinginan pribadi.
5. Mempersiapkan dana darurat
Di dunia ini tidak ada yang bisa memprediksi kejadian apa yang akan dilalui selanjutnya. Kehilangan pekerjaan, bangkrut, pencurian, atau kecelakaan, semua itu terjadi dengan tidak terduga dan merugikan secara finansial. Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi mendesak. Pada dasarnya, dana darurat adalah sejumlah uang yang disimpan dan hanya digunakan untuk keperluan mendesak. Di dalam rumah tangga, kebutuhan mendesak sering terjadi, seperti rumah bocor, sakit atau kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan. Cobalah untuk menyisihkan sedikit uang dari gaji setiap bulannya. Dengan ini, kedua pasangan tidak akan bingung dan membantu mereka untuk mengatasi situasi mendesak yang tidak diinginkan.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries