Fimela.com, Jakarta Akhir-akhir ini suhu panas ekstrem menyerang beberapa daerah di Jakarta dan sekitarnya. Suhu panas ekstrem membuat tubuh membutuhkan cairan yang lebih banyak supaya tetap terhidrasi dengan baik. Suhu panas terkadang dapat merusak kulit sehingga pastikan kamu tetap menggunakan sunscreen supaya kulit tidak menjadi kering dan terbakar.
Dilansir dari dph.illinois.gov, cuaca panas juga dapat menyebabkan metabolisme seseorang menurun dan berpotensi sakit. Cuaca dengan suhu tinggi malah tidak dapat membuat keringat yang sebenarnya berfungsi mempertahankan suhu normal tubuh. Sehingga dapat menimbulkan demam, pusing, atau bahkan pingsan karena kekurangan oksigen dan cairan tubuh.
Cuaca panas juga dapat membuat tubuh menjadi dehidrasi yang ditandai dengan kulit yang menjadi kering, mengalami iritasi, meradang, gatal, dan sensitif. Selain itu, mengalami sakit kepala, pusing, lemas, kram otot, napas menjadi cepat, pingsan, dan tidak buang air kecil juga menjadi tanda jika kamu mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, kamu dapat mengatasinya dengan minum banyak cairan.
What's On Fimela
powered by
Tips untuk Tetap Terhidrasi Saat di Cuaca Panas
Dilansir dari frederickhealth.org, berikut beberapa tips untuk tetap terhidrasi saat di cuaca panas:
Selalu minum air yang banyak
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan untuk kamu selalu mengonsumsi cairan yang cukup setiap harinya seperti memulai dengan cangkir air setiap pagi setelah bangun tidur, minum segelas air setiap makan, dan minum satu atau dua cangkir setelah berolahraga supaya tetap terhidrasi.
Memeriksa warna urin
Salah satu cara mengukur apakah kamu mengalami dehidrasi dengan memperhatikan warna urin. Jika memiliki warna urin yang pucat berarti kamu terhidrasi dengan baik, sedangkan jika memiliki warna urin yang lebih gelap seperti kuning pekat menandakan bahwa kamu membutuhkan lebih banyak air.
Menghindari konsumsi alkohol, minuman manis, atau kafein
Minuman kopi, soda manis, bir, anggur, dan minuman keras, limun, teh manis, minuman berenergi, smoothie, dan susu beraroma dapat menjadi faktor penyebab dehidrasi karena mereka mengandung gula, natrium, dan bahan lainnya yang dapat menghilangkan air dari jaringan tubuh.
Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan air tinggi
Asupan air yang dibutuhkan tubuh 80% berasal dari air minum dan 20% dari makanan yang dikonsumsi seperti mentimun, seledri, tomat, lobak, paprika, kembang kol, semangka semangka, bayam, stroberi, brokoli, dan jeruk bali yang memiliki kandungan 90% air.
Menambahkan Beberapa Bahan Sederhana untuk Minuman
Kamu dapat menambahkan jeruk nipis, lemon, mint, beri, mentimun, dan buah-buahan lainnya ke dalam air minum untuk meningkatkan rasa tanpa pemanis atau pengawet yang dapat meningkatkan rasa untuk mengonsumsi air yang lebih banyak. Selain itu, kamu juga dapat meminum air kelapa yang dikemas dengan potasium, magnesium, sodium, dan kalsium yang dapat mengisi kembali cairan dan elektrolit yang hilang akibat olahraga dan cuaca yang panas.
Mempertimbangkan probiotik
Tubuh merupakan rumah bagi bakteri baik dan jahat. Probiotik sendiri merupakan mikroorganisme hidup yang ditemukan dalam yogurt dan makanan yang dapat meningkatkan bakteri tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi probiotik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi dari infeksi, dan meningkatkan pencernaan serta penyerapan makanan dan nutrisi.
Mengatur suhu tubuh
Hidrasi tubuh tidak hanya tentang air minum, tetapi juga tentang mengatur suhu tubuh. Saat musim panas, risiko suhu panas terhadap tubuh sangat tinggi sehingga sebaiknya kamu melakukan hal-hal berikut untuk mengatur suhu tubuh:
- Menggunakan pakaian yang tipis dan longgar.
- Melakukan olahraga berat dan aktivitas fisik saat waktu yang lebih sejuk.
- Melindungi diri dari sinar matahari dengan topi.
- Selalu minum air.
- Menggunakan sunscreen.
*Penulis: Fani Varensia