Cerita Shilvia Tan Salah Satu TikToker yang Dulu Hidup Sulit Kini Memiliki Penghasilan Besar dari TikTok

Anisha Saktian Putri diperbarui 27 Apr 2023, 14:31 WIB

Fimela.com, Jakarta Media sosial TikTok bukan hanya jadi ajang memposting kegiatan sehari-hari, hanya seru-seruan, atau bahkan jadi ajang pamer. Lebih dari itu, TikTok jika dimanfaatkan dengan baik bisa sangat menguntungkan.

Misalnya saja Shilvia Tan, Perempuan yang sering dipanggil Tante Shilvia ini adalah salah satu tiktoker dengan penghasilan terbesar. Tentu bagi pengguna TikTok sudah tidak asing lagi dengan namanya. Shilvia mengatakan kini sduah lebih dari 1.000 brand bekerja sama dengannya sebagai marketing affiliate yang bertugas membantu memasarkan sebuah produk dan benar-benar diperjuangkan bagaimana agar transaksi penjualan bisa tembus bermiliar-miliar. 

“Alhamdulillah saat ini saya bisa menghasilkan penjualan sebesar Rp5 miliar per bulan untuk satu produk,” ungkap Shilvia kepada Fimela.

Salah satu yang berhasil ia pasarkan hingga transaksi penjualan menembus angka Rp5 miliar per bulan adalah brand suplemen kolagen Ippeune. 

“Untuk Ippeune ini, dalam 3 bulan saya hasilkan Rp16 miliar. Ada juga brand Tineco dari kategori home living, brand fashion Real Pict, brand smart home Bardi, dan masih banyak lagi,” papar Shilvia.

Tak sembarangan, Shilvia mengungkapkan, dia menerapkan strategi khusus untuk mencapai penjualan bermiliar—miliar. Misalnya, ia melakukan kurasi dan benar-benar pilih produk yang berkualitas. 

“Jadi, gak sembarangan produk yang bekerja sama dengan saya. Saya juga lakukan edukasi dan selalu jujur mengatakan kepada calon pembeli bahwa saya sudah pakai produk ini dan hasilnya bagaimana,” ujar Shilvia.

Lalu, berapa bagian Shilvia dari model kerja sama sebagai tiktoker atau bahasa kerennya marketing affiliate. Biasanya, seorang marketing affiliate akan mendapatkan persentase 5-25% dari transaksi penjualan.

 “Tapi jarang ya yang mau ngasih sampai 25 persen. Uang yang saya hasilnya, selain saya tabung, saya juga investasikan untuk beli rumah, gudang, dan investasi bisnis karena dalam waktu dekat ini saya akan meluncurkan skincare dengan brand saya sendiri di bawah PT Sunhing Tresna Abadi,” tandas Shilvia.

Shilvia Tan sudah menggunakan Tik-Tok untuk media penjualan sejak 2020. Selama lebih dari 2 tahun menjadi tiktokers, sudah ada lebih dari 1.000 brand yang bekerja sama dengan Shilvia. Prestasi ini membuahkan penghargaan sebagai Top Creator Independent Day, Awesome Creator,  dan Most Popular Creator dari Tik-Tok pada 2021.

“Jadi, saat orang masih menggunakan Tik-Tok untuk joged-joged, pada 2020 saya sudah pakai untuk jualan,” ungkap Shilvia yang memiliki 1,4 juta follower di Tik-Tok.

 

2 dari 2 halaman

Pernah Hidup Melarat

Cerita Shilvia Tan Salah Satu TikToker berpengasilan besar, credit: Shilvia Tan

Shilvia Tan kini sukses menjadi tiktoker berpenghasilan miliaran per bulan. Tapi siapa sangka, dulu hidupnya miskin. Untuk makan pun pernah hanya ada sebungkus mie instan dan dimakan sepiring berdua suami.

“Ini bukan romantis-romantisan ya. Tapi memang di awal-awal nikah kami hidup miskin sampai makan pun susah. Pernah hanya ada sebungkus mie instan, lalu saya rebus, kuahnya saya bikin banyak, saya tambahin mecin dan garam, kita makan berdua,” kenang Shilvia Tan. 

Dia bercerita, sebelum menikah, hidupnya bisa dibilang berkecukupan. Di Bali, Shilvia bertemu dan jatuh cinta dengan Tan Ing Guan, pemuda asal Bagan Siapi-api yang menjadi pekerja di pabrik pengolahan teripang. Tahun 2007, menikah di Bandung.

Keduanya memutuskan tinggal di Sidoarjo, tempat orang tua Tan bermukim. Suami kemudian bekerja di pabrik biskuit tapi gajinya sangat kecil, hanya Rp1,7 juta per bulan. 

"Saya akhirnya membantu dengan berjualan nuget keliling perumahan dan kampung naik sepeda ontel,” cerita Shilvia.

Pekerjaan itu ia lakoni sejak jam 3.00 subuh hingga jam 11 siang. “Jam 3 subuh saya ambil nuget dari distributor, lalu buka lapak di kaki lima di pasar. Terus lanjut keliling kampung naik sepeda ontel,” kata Shilvia yang hanya dapat untung Rp2 ribu per bungkus.

Saat hamil anak pertama pun, Shilvia masih mengayuh sepeda keliling kampung untuk menjajakan nuget. “Pernah saya kelelahan dan berteduh di bawah pohon. Ya, Allah, kenapa hidup saya susah sekali. Tapi suami selalu menguatkan bahwa Tuhan gak akan kasih cobaan yang tak kuat ditanggung hamba-Nya,” tandas Shilvia.