3 Tips dari Ahli Gizi untuk Menurunkan Berat Badan agar Tubuh Tetap Fit Usai Lebaran

Fimela Reporter diperbarui 07 Mei 2023, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Dirayakannya hari raya Idul Fitri kemarin menjadi tanda bahwa berakhirnya bulan Ramadan. Bulan Ramadan yang berlangsung selama 30 hari memberikan perubahan pada pola makan dan tidur masyarakat yang berpuasa. Biasanya selama berpuasa, orang-orang akan menyantap makanan dengan porsi yang lebih banyak pada saat berbuka puasa. 

Di sisi lain, berpuasa membuat waktu tidur dan frekuensi aktivitas fisik menjadi menurun akibat kurangnya asupan nutrisi dan air buat tubuh sehingga kekurangan energi untuk beraktivitas. Namun, ketika momen Lebaran telah tiba, masyarakat biasanya akan melakukan silaturahmi dan bersantap bersama berbagai hidangan bersantan, seperti rendang dan opor, serta makanan manis seperti kue kering. 

Makanan yang hanya ditemui saat lebaran terkadang membuat seseorang menjadi lupa untuk makan secukupnya sehingga memungkinkan mereka untuk makan dalam porsi yang banyak. Menurut Ahli Gizi, Putri MJ, S.Gz, hal-hal tersebut dapat membuat tubuh menimbun lebih banyak lemak sehingga memungkinkan untuk seseorang mengalami kenaikan berat badan. Selain itu, berbagai keluhan kesehatan seperti maag, gastroesophageal reflux disease (GERD) dan sembelit juga sering ditemukan usai Lebaran

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tips Cara Menurunkan Berat Badan Usai Lebaran 2023

Ilustrasi Tips Menurunkan Berat Badan. Foto: freepik.com.

Disadur dari rilis yang diterima oleh tim Fimela.com dari Tokopedia, External Communications Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz bersama Putri memberikan beberapa cara sehat menurunkan berat badan dan kembali fit usai Lebaran 2023:

Perbaiki jadwal tidur dan mulai untuk melakukan olahraga ringan

Waktu istirahat dan aktivitas fisik memberikan pengaruh pada kesehatan tubuh. Memiliki waktu istirahat yang cukup dapat menjaga imunitas tubuh dan menurunkan berat badan. 

“Selama berpuasa, jam tidur cenderung berkurang dan berantakan karena harus bangun sahur. Setelah Lebaran, perbaikilah jadwal tidur secara perlahan menjadi kurang lebih 8 jam sehari. Selain memperbaiki jadwal tidur, imbangi dengan olahraga ringan untuk menurunkan berat badan dan membuat tubuh lebih fit saat beraktivitas setelah Lebaran. Kemampuan durasi berolahraga bisa dibangun pelan-pelan, mulai dari 10-15 menit. Jangan langsung memaksa berolahraga berat. Beri juga jeda hari tanpa berolahraga untuk beristirahat. Kembalikan cairan dan elektrolit yang hilang saat berolahraga dengan meminum air kelapa dicampur dengan madu dan sedikit garam. Makan juga buah-buahan dengan kadar tinggi mineral, seperti pisang, semangka atau pepaya. Makanan kaya protein seperti daging ayam atau sapi juga sebaiknya dikonsumsi untuk pembentukan otot,” jelas Putri bersama Tokopedia. 

Data internal Tokopedia menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat untuk melakukan olahraga selama bulan puasa terdapat pada beberapa kategori seperti raket tenis, sepeda listrik, dan air climber.

“Raket tenis, sepeda listrik, air climber, sepatu tenis dan bench press menjadi beberapa produk terlaris di Tokopedia pada kategori Olahraga. Selama Ramadan, penjualan sepeda listrik–alternatif sepeda konvensional untuk olahraga atau mobilitas–pun naik hampir 2 kali lipat. Deli Serdang (Sumatera Utara) ke Kabupaten Merauke (Papua Selatan) merupakan rute pengiriman terjauh untuk transaksi kategori Olahraga selama tiga minggu pertama Ramadan 2023,” ujar Rizky Juanita Azuz, External Communications Senior Lead Tokopedia.

3 dari 3 halaman

Terapkan Pola Makan Bernutrisi dan Seimbang

Ilustrasi Terapkan Pola Makan Bernutrisi dan Seimbang. Foto: pexels.com/Stephany.

Kamu dapat mengutamakan makanan yang kaya protein seperti sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian yang juga mengandung serat yang tinggi sehingga dapat mempercepat proses regenerasi sel dalam tubuh, mengatasi keluhan sembelit, meningkatkan imunitasi tubuh, dan menurunkan kada kolesterol jahat pada darah. Selain itu, oat juga menjadi salah satu makanan yang kaya akan serat.

“Secara umum, kebutuhan harian protein seseorang adalah 0,8-1,2 gram dikali berat badan. Misal, jika berat badan seseorang adalah 50 kg, maka protein yang dibutuhkan yakni sekitar 40-60 gram per harinya. Untuk meningkatkan sistem imun, tubuh membutuhkan zat gizi makro dan mikro. Zat makro mencakup protein, lemak dan karbohidrat. Sedangkan zat mikro mencakup vitamin dan mineral seperti vitamin C, vitamin D, magnesium dan zinc,” ujar Putri.

Hindari overeating dengan menerapkan prinsip mindful eating dan tingkatkan daya tubuh dengan multivitamin

Mengonsumsi makanan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis lainnya seperti diabetes dan penyakit jantung. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menerapkan prinsip mindful eating untuk mencegah pengonsumsian makanan secara berlebihan sehingga dapat menurunkan berat badan. Kesadaran setiap orang menjadi dasar dari mindful eating ketika makan. 

“Misalnya, hindari multitasking atau mengobrol saat makan supaya kita sadar dengan porsi yang dikonsumsi. Kita juga harus menikmati rasa, aroma dan tekstur makanan. Jangan lupa untuk memperhatikan isyarat dari tubuh, contohnya tidak mengabaikan respon tubuh ketika sudah kekenyangan. Porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50% buah dan sayur dan 50% sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein,” ujar Putri bersama Tokopedia.

Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat dapat mengontrol porsi makanannya dalam mencukupi kebutuhan gizi dengan pedoman gizi “Isi Piringku” yang diumumkan oleh Kementrian Kesehatan RI dengan memenuhi asupan nutrisi harian tubuh tidak hanya dari makanan, tetapi juga dari pengonsumsian multivitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit yang cenderung ditemukan setelah Lebaran.

 

 

 

*Penulis: Fani Varensia