Fimela.com, Jakarta Lebaran yang baru dirayakan beberapa hari lalu hingga hari ini, menandakan bahwa berakhirnya bulan Ramadan. Tentu puasa yang dijalankan selama 30 hari membuat pola makan setiap orang yang berpuasa menjadi berubah. Oleh karena itu, perlu penyesuaian kembali pola makan untuk kembali normal. Dilansir dari health.gov, kunci membangun pola makan sehat adalah mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang tepat dan dijadikan rutinitas.
Berikut beberapa tips untuk mengembalikan pola makan setelah Ramadan:
Jangan melewatkan sarapan
Dilansir dari khaleejtimes.com, mengembalikan rutinitas sarapan pagi setelah sebulan berpuasa tanpa sarapan dapat menjadi langkah pertama yang dapat dilakukan untuk merekonstruksi tubuh. Kamu dapat memulainya dengan mengonsumsi makanan seperti berbuka puasa saat Ramadan yaitu kurma dengan milkshake dan smoothie. Selain itu, kamu juga dapat mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi atau buah-buahan.
Mengonsumsi makanan kecil yang bergizi
Metabolisme tubuh setiap orang akan berubah seiring dengan pola makannya. Selain mengembalikan jadwal sarapan pagi, mengatur waktu makan secara teratur dengan porsi yang tepat menjadi langkah kedua untuk mengembalikan metabolisme tubuh.
Mengurangi Konsumsi Makanan pada Malam Hari
Selama bulan Ramadan kemarin, makan malam mungkin menjadi sering. Oleh karena itu, kamu harus membatasi pengonsumsian makanan pada malam hari supaya pola makan tubuh kembali normal. Kamu dapat memperbanyak pengonsumsian makanan bergizi seperti sayuran dan salad yang dapat mendetoksifikasi tubuh dan menurunkan berat badan dengan cepat.
Membuat list makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi
Selama Lebaran sebaiknya kamu tidak mengonsumsi gorengan, fast food, junk food, atau makanan yang berminyak dan pedas karena setelah bulan puasa, tubuh akan cenderung mengalami keasamanan dan gangguang pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk membuat list makanan yang harus dihindari saat Lebaran.
Menghidrasi tubuh kembali
Dilansir dari swirlster.ndtv.com, pastikan kamu mengonsumsi banyak cairan supaya tetap terhidrasi seperti jus lemon, air putih, jus tebu, jus buah, atau air kelapa.
Mengatur porsi makanan
Walaupun sudah sebulan membatasi makanan yang dikonsumsi, tetapi jangan sampai kamu mengonsumsi makanan secara berlebihan karena dapat membahayakan tubuh. Oleh karena itu, pastikan kamu tetap membatasi porsi makanan dan mengonsumsi makanan sehat supaya pencernaan tubuh tidak terganggu.
Hal yang Dapat Dilakukan dan Dilarang Saat Idul Fitri
Dilansir dari khaleejtimes.com, terdapat beberapa hal yang dapat kamu lakukan saat lebaran, sebagai berikut:
- Mengembalikan kebiasaan pola makan normal dengan bertahap.
- Memenuhi hasrat keinginan makanan atau minuman manis dengan buah kering segar seperti kurma, buah ara, dan kismis.
- Melakukan olahraga atau aktivitas fisik untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
- Jika melakukan diet, seimbangkan diet dengan menggabungkan makanan dari berbagai kelompok makanan.
- Mencoba untuk menggunakan cara memasak yang sehat dan mengonsumsi karbohidrat yang lebih kompleks.
Namun, terdapat juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama lebaran, yaitu:
- Melewati atau tidak melakukan sarapan pagi.
- Memanjakan diri dengan makanan manis dan berlemak yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
- Mengonsumsi minuman kafein dalam jumlah yang tinggi atau berlebihan.
- Mengonsumsi makanan olahan sebagai pengganti makanan sehat.
- Makan dalam porsi yang besar sehingga sebaiknya kamu membagi porsi makan dalam porsi kecil dengan frekuensi yang sering.
- Makan di malam hari.
*Penulis: Fani Varensia