Fimela.com, Jakarta Sheet mask, clay mask, facial mask, itu adalah beberapa jenis masker kecantikan yang sama-sama bermanfaat untuk menjaga kekenyalan wajah. Masker wajah sudah menjadi bagian dari rangkaian perawatan kulit wajah para perempuan. Beberapa orang menyukai masker kecantikan yang berbeda-beda, ada yang suka menggunakan sheet mask, ada pula yang lebih memilih clay mask. Keduanya sama-sama menjadi produk andalan perempuan untuk memperoleh manfaat yang signifikan dari penggunaan produk masker wajah.
Tidak hanya sebagai kecantikan saja, masker wajah juga bisa menjadi kegiatan untuk menjernihkan pikiran sejenak. Wewangian dari masker aromatik, membuat tubuh menjadi rileks dan tenang saat menciumnya. Mendapatkan pengalaman sensorik yang istimewa juga akan menenangkan pikiran dan jiwa, sekaligus menghasilkan kulit yang tampak berseri.
Tambahkan masker wajah ke dalam rutinitas perawatan wajahmu untuk mendapatkan wajah yang sehat dan terawat secara optimal. Masker wajah sendiri adalah perawatan yang sempurna untuk membantu mengatasi masalah perawatan kulit wajah. Seperti menghidrasi kulit, menghilangkan minyak berlebih, membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori, dan mencegah datangnya tanda-tanda penuaan.
Terlepas dari semua manfaatnya, masih banyak yang bingung bagaimana cara menggunakan masker wajah yang benar, apakah harus mencuci muka setelah menggunakannya atau dibiarkan saja sampai semalaman. Jawabannya adalah tergantung pada jenis masker yang digunakan. Simak dibawah ini untuk mencari jawabannya.
Memilih masker yang tepat
Langkah pertama sebelum menggunakan masker adalah memilih jenis masker yang tepat sesuai dengan permasalahan kulit. Kulit kering cenderung lebih cocok untuk menggunakan sheet mask untuk mendapatkan hidrasi yang maksimal, sedangkan kulit berminyak dan kombinasi direkomendasikan untuk menggunakan clay mask dan mud mask untuk menghilangkan minyak di wajah.
Bersihkan wajah sebelum menggunakan masker
Biasakan untuk selalu memulai memakai masker dengan wajah yang bersih. Gunakan pembersih wajah yang biasa dipakai untuk menghilangkan semua kotoran dan riasan sebelum mengoleskan masker. Hal ini dilakukan agar semua manfaat bisa diserap dengan maksimal.
Sheet mask
Berbeda dengan clay mask atau mud mask, sheet mask bertujuan untuk memberikan hidrasi dan kelembapan kulit. Masker ini memiliki tekstur seperti kain yang dibasahi dengan serum untuk memberikan kelembapan. Cara menggunakannya sangat mudah, letakkan sheet mask di permukaan wajah yang telah dibersihkan. Sesuaikan dengan bentuk wajah dan atur penempatakan di area mata, hidung, dan mulut.
Diamkan selama 15-20 menit. Masker ini tidak perlu dibilas, cukup biarkan serumnya menyerap dengan sempurna ke dalam lapisan kulit. Jika dibilas maka akan sia-sia, semua serumnya akan menghilang dan tidak mendapatkan manfaatnya dengan maksimal.
Clay mask
Kebalikan dengan sheet mask, clay mask harus dibilas dengan air mengalir. Clay mask memiliki tekstur kental seperti krim atau terkadang seperti lumpur ketika dioleskan. Masker ini akan mengering dengan sendirinya setelah didiamkan selama 5-15 menit saja.
Jangan lupa untuk selalu membersihkan clay masknya sampai tidak terlihat. Tidak perlu menggunakan sabun pembersih lagi, cukup gunakan air saja. Cara kerja clay mask ini sedikit berbeda dengan sheet mask. Mereka dirancang untuk menghilangkan kotoran yang menyumbat, ini yang menjadi alasan mengapa wajah terasa kering tidak bisa bergerak ketika sedang memakainya.
Perawatan setelah masker
Setelah memakai masker wajah, masih ada beberapa tahapan lagi untuk membantu memaksimalkan manfaat dari penggunaan sheet mask. Lanjutkan memakai produk perawatan wajah sesuai dengan rutinitas normal. Tetap gunakan pelembap dan serum setelah masker meresap ke dalam kulit untuk menambah kelembapan kulit.
Gunakan sheet mask maupun clay mask secara teratur, bisa digunakan dua sampai 3 kali dalam seminggu. Perlu diingat juga jangan biarkan masker wajah terlalu lama di wajah, hal ini akan membuat kulit terasa kering atau membuat iritasi. Hindari penggunaan masker yang memberikan efek samping seperti gatal, perih, dan terbakar.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries