5 Kebiasaan Ini akan Melatihmu Menjadi Seorang Pendengar yang Baik

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 25 Apr 2023, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika Sahabat Fimela berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, kamu tidak hanya membuka jalan untuk menjadi orang yang baik dan pengertian. Jika kamu menumbuhkan kebiasaan tertentu dalam hidup, kamu bisa menjadi pendengar yang lebih baik. Mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan ini dapat menumbuhkan pendengaran aktif, memperdalam pemahaman, dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Penting untuk dicatat bahwa menjadi pendengar yang lebih baik membutuhkan upaya dan latihan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat membantumu untuk menjadi pendengar yang lebih baik. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Kehadiranmu

Pendengar yang baik hadir sepenuhnya pada saat itu, memberikan perhatian penuh mereka kepada pembicara. Ini berarti mengesampingkan gangguan seperti telepon, menghindari interupsi atau multitasking, dan berfokus pada kata-kata, nada, dan isyarat nonverbal pembicara. Ini juga dilihat sebagai tanda

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

2. Melatih Empati

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Makistock

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi emosi orang lain. Pendengar yang baik sangat berempati ketika mendengarkan seseorang. Mereka tidak memberikan penilaian apa pun tanpa mencoba memahami perspektif mereka. Ini melibatkan mendengarkan tidak hanya kata-kata yang diucapkan tetapi juga emosi yang mendasari pesan tersebut.

3 dari 5 halaman

3. Menghindari Asumsi

ilustrasi perempuan dewasa/GaudiLab/Shutterstock

Pendengar yang baik menahan diri dari membuat asumsi atau melompat ke kesimpulan tentang maksud atau maksud pembicara. Sebaliknya, mereka meminta klarifikasi bila diperlukan. Jika kamu bertujuan untuk menjadi pendengar yang lebih baik, kamu harus menghindari asumsi karena membantu mencegah kesalahpahaman.

4 dari 5 halaman

4. Merangkul Keheningan

Ilustrasi perempuan cerdas/copyrightshutterstock/Amnaj Khetsamtip

Pendengar yang baik membiarkan saat-saat hening, memberikan ruang kepada pembicara untuk memproses pikiran atau emosi mereka dan mengekspresikan diri mereka sepenuhnya. Jika mereka mengganggu keheningan, itu bisa menjadi sangat canggung nantinya. Selain itu, orang tersebut mungkin merasa tidak nyaman untuk berbagi kekhawatirannya lagi.

5 dari 5 halaman

5. Mengajukan Pertanyaan Terbuka

Ilustrasi/copyrightshutterstock/wxin

Pertanyaan terbuka mendorong pembicara untuk menguraikan dan berbagi lebih banyak informasi, daripada memberikan pernyataan 'ya' atau 'tidak' yang sederhana. Pendengar yang baik menggunakan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih dalam pikiran, perasaan, dan pengalaman pembicara. Ini menunjukkan bahwa pendengar memiliki minat yang tulus pada mereka.

Melatih diri menjadi seorang pendengar yang baik memang tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran dan konsisten dalam melakukannya.