Fimela.com, Jakarta Memiliki properti atau hunian sendiri merupakan impian banyak orang. Para perempuan Indonesia pun kini semakin paham soal kebutuhan untuk memiliki properti sendiri. Dalam kesempatan untuk ikut menyemarakkan semangat Hari Kartini, ada tren menarik tentang minat perempuan Indonesia dalam mencari properti yang perlu Sahabat Fimela ketahui.
Dalam memperingati Hari Kartini pada tanggal 21 April, 99 Group Indonesia mengungkap tren minat perempuan dalam mencari properti. Country Manager 99 Group Indonesia, Maria Herawati Manik, mengungkapkan, “Banyak perempuan saat ini telah memiliki penghasilan sendiri dengan didukung kemampuan mengelola keuangan yang baik. Perempuan juga semakin melek properti dengan menyadari pentingnya memiliki properti sebagai potensi investasi jangka panjang.”
Peningkatan Minat
Selain sebagai potensi investasi, kepemilikan hunian bagi perempuan juga bisa menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman, terutama saat memulai kehidupan keluarga baru bersama pasangannya.
Peningkatan minat ini terlihat dari data internal 99 Group. Pencarian properti oleh kalangan perempuan mengalami peningkatan sekitar 12 persen pada periode Januari-Februari 2023, yaitu sebesar 58,7 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, dimana pencari properti kalangan perempuan saat itu tercatat sebesar 46,6 persen.
Tren Minat Perempuan Indonesia dalam Mencari Properti
Product and Business Ops General Manager 99 Group Indonesia, Shafirra Shikka Larasati, menjelaskan, “Pencarian tipe properti di kalangan perempuan sangat didominasi oleh rumah tapak (99,8%), disusul apartemen (0,2%). Hal ini mengindikasikan preferensi perempuan cenderung memilih rumah tapak dikarenakan beberapa alasan, seperti fleksibilitas penggunaan ruang, kebutuhan privasi yang lebih besar dan kepemilikan terhadap tanah serta area yang lebih luas dan dapat memiliki area taman.”
Dari sisi usia, perempuan yang aktif mencari properti didominasi kalangan usia produktif, yakni rentang usia 25-34 tahun (38,9%) dan 35-44 tahun (27,3%). Dua kelompok usia tersebut memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk memiliki hunian. Di sisi lain, perempuan kalangan Gen-Z, juga mulai memiliki minat yang cukup tinggi dalam mencari properti, yakni sebesar 20,6 persen.
“Perempuan Gen-Z mulai memasuki pasar tenaga kerja sehingga mereka berusaha membangun kemandirian finansial sekaligus mengumpulkan berbagai macam informasi yang diperlukan untuk mendapatkan hunian impian mereka. Mereka mulai menyadari pentingnya memiliki hunian sebagai aset dan potensi investasi jangka panjang,” papar Laras.
Adapun lima kota terfavorit untuk pencarian properti di kalangan perempuan adalah Tangerang (31,9%), Bandung (16,7%), Jakarta Barat (15,8%), Jakarta Selatan (12,4%) dan Bekasi (6,4%). Kelima kota ini cenderung dekat dengan pusat kota Jakarta. Hunian di dekat pusat kota bisa mendukung keseharian perempuan dalam mengakses fasilitas publik yang lebih terjangkau dan mumpuni, seperti rumah sakit, sekolah, transportasi umum, pusat perbelanjaan, tempat wisata dan tempat hiburan.
Ke depannya, 99 Group Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga semangat Kartini. Hal Ini dikarenakan perempuan sudah memainkan peranan penting dalam keputusan pembelian properti, baik sebagai pembeli langsung maupun pengambil keputusan atas properti yang akan dipilih.
Perempuan Indonesia Lebih Maju
VP People 99 Group, Tina Doulat, mengungkapkan, “Perempuan Indonesia saat ini telah jauh lebih maju dan mengambil banyak peran strategis di berbagai bidang, termasuk di industri properti. Keterlibatan perempuan dalam industri properti semakin penting dan semakin banyak terlihat dalam industri ini. Saya optimistis semangat Kartini untuk terus belajar dan mengembangkan diri dapat membantu perempuan-perempuan Indonesia untuk semakin berdaya dalam mendukung pengembangan sektor properti nasional.”
Kebutuhan Perempuan terhadap Properti
Marketing Communication Manager 99 Group Indonesia Elizabeth Cornelia menyatakan, “Dengan mempertimbangkan perspektif dan kebutuhan perempuan dalam properti, kami berusaha mengembangkan dan mempromosikan layanan, fitur, produk, kegiatan hingga konten edukasi properti yang sesuai dengan perspektif perempuan. Hal ini diharapkan mampu memberdayakan para perempuan pencari properti agar bisa semakin mandiri dan mendapatkan wawasan yang cukup dalam mempersiapkan diri untuk memperoleh properti impiannya.”
Itu tadi gambaran tren tentang minat perempuan Indonesia terhadap properti. Semoga bisa menjadi tambahan informasi yang bermanfaat, ya.