Anak yang Kurang Kasih Sayang, saat Dewasa Rentan Mengalami Ini

Endah Wijayanti diperbarui 28 Sep 2024, 09:21 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebelum menuntut anak bisa menguasai kecakapan atau kemampuan tertentu di masa awal kehidupannya, ada baiknya orangtua fokus mencurahkan lebih banyak kasih sayang. Anak yang dibesarkan dengan rasa kasih sayang melimpah bisa tumbuh jadi pribadi yang lebih bahagia. Selain itu, anak pun bisa mengelola stres dengan lebih baik ketika tumbuh dewasa.

Anak yang kurang kasih sayang atau malah sering diperlakukan dengan buruk di tahun-tahun awal kehidupannya bisa gampang stres saat dewasa. Mengutip buku The Child in You, "Neurological studies have now shown that young children who experience a lot of toxic stress—for instance, those who are mistreated in some way—will release higher levels of stress hormones throughout their life. This makes them more susceptible to stress as adults: they respond more extremely and with greater sensitivity to stressors, and they are mentally less resilient than people whose childhoods were defined primarily by security and nurturing."

 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Rentan Stres saat Dewasa

Ilustrasi Anak Mengalami Tantrum Credit: unsplash.com/Lily

"Studi neurologis telah menunjukkan bahwa anak-anak kecil yang mengalami banyak stres yang merusak—misalnya, mereka yang tidak diperlakukan dengan baik—akan melepaskan tingkat hormon stres yang lebih tinggi sepanjang hidup mereka. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap stres saat dewasa: mereka merespons lebih ekstrem dan dengan kepekaan yang lebih besar terhadap stres, dan mereka secara mental kurang tangguh daripada orang-orang yang masa kecilnya dilandasi dengan rasa aman dan penuh kasih," papar Stefanie Stahl dalam bukunya, The Child in You.

Saat anak kurang kasih sayang di masa kecilnya, saat dewasa ia akan melepaskan tingkat hormon stres yang lebih tinggi. Hal ini membuatnya sulit mengelola atau meredakan stres. Ketika dihadapkan pada situasi sulit atau tak terduga, ia akan gampang putus asa atau bahkan makin gampang tertekan.

Hadirkan cinta yang tulus dan kasih sayang yang penuh kehangatan pada anak. Khususnya di tahun-tahun awal kehidupannya, agar nantinya mereka bisa lebih mudah meregulasi perasaannya dan bisa lebih baik dalam mengelola emosinya.