Fimela.com, Jakarta "Happiness depends upon ourselves." (Aristotle) Kebahagiaan pada dasarnya bergantung pada diri sendiri dan upaya yang dilakukan sendiri. Ada banyak cara untuk bahagia. Begitu dalam memaknai kebahagiaan, ada banyak definisi yang bisa ditemukan. Cuma kadang dalam praktiknya, di antara kita masih saja merasa sulit bahagia.
Bahkan kita merasa tak bisa sebahagia orang lain. Mungkin kamu saat ini juga sedang mengalaminya atau kerap bertanya-tanya kenapa kamu tak sebahagia orang lain. Alasannya bisa sangat beragam. Lima di antaranya bisa jadi karena disebabkan oleh hal-hal ini.
What's On Fimela
powered by
1. Terlalu Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain
"Don’t compare yourself to others. There’s no comparison between the sun and the moon. They shine when it’s their time." -Unknown
Saat kamu terlalu sering atau terobsesi membandingkan diri dengan orang lain, kamu bisa lupa dengan kehidupanmu sendiri. Kamu terlalu terpukau dengan hal-hal yang tampak menyenangkan di kehidupan orang lain. Sampai lupa bahwa sebenarnya kamu juga memiliki hal-hal yang menyenangkan di kehidupanmu sendiri. Ketika kamu merasa hidupmu tak sebahagia orang lain, bisa jadi karena kamu terlalu fokus mengulik kehidupan orang lain yang sebenarnya tidak terlalu penting juga untukmu.
2. Terlalu Banyak Mengeluh
“Acceptance means no complaining, and happiness means no complaining about the things over which you can do nothing.” (Wayne W. Dyer)
Mengeluhkan hal-hal yang pada dasarnya tak ingin kamu ubah atau tak punya niat untuk mengubahnya hanya akan memperburuk keadaan dan suasana hatimu sendiri. Bisa jadi kamu sulit bahagia karena hanya melihat sisi buruk dari segala sesuatu. Kamu menganggap semua yang ada di kehidupanmu buruk, padahal saat kamu mau sedikit saja meluaskan pandanganmu bisa jadi sebenarnya ada hal baik dari kehidupanmu yang kamu jalani saat ini.
3. Terlalu Bergantung pada Validasi Orang Lain
“One of the best things you can do for yourself is to validate yourself.” (Angel Moreira)
Kamu sebenarnya sudah merasakan kebahagiaan dengan caramu sendiri. Namun, karena kamu tak mendapat validasi orang lain kamu menganggap perasaanmu itu tak bermakna. Padahal untuk bisa bahagia kamu tak perlu selalu bergantung pada validasi orang lain. Bisa jadi kamu merasa tak sebahagia orang lain karena kamu tak cukup menghargai dirimu sendiri yang sebenarnya sudah berusaha dengan baik.
4. Terlalu Mencemaskan Hal-Hal yang Berada di Luar Kendali Diri
“If you want to be happy, do not dwell in the past, do not worry about the future, focus on living fully in the present." (Roy T. Bennett, The Light in the Heart)
Masih terjebak di masa lalu, dan masih terus menerus mengkhawatirkan masa depan, semua itu hanya akan membuatmu makin sulit bahagia. Untuk bisa bahagia, kamu perlu menghadirkan hati dan jiwamu di masa kini. Orang-orang yang kamu lihat bisa bahagia karena besar kemungkinan mereka menikmati kehidupannya sendiri, dan mereka memilih untuk bisa menikmati masa kini yang mereka miliki.
5. Terlalu Berlebihan Mencari Arti Bahagia
“You will never be happy if you continue to search for what happiness consists of. You will never live if you are looking for the meaning of life.” (Albert Camus)
Segala sesuatu yang berlebihan pada dasarnya tidak baik, termasuk berlebihan dalam mencari arti atau definisi bahagia. Kamu bisa makin sulit bahagia kalau terus menerus memaksa diri mencari arti bahagia dari kehidupan orang lain. Sebab bisa jadi sebenarnya kamu sudah menemukan makna bahagia bagi dirimu sendiri, dan kamu tinggal meresapinya dengan lebih bijak lagi. Kebahagiaan tiap orang bisa berbeda satu sama lain.
Kini, cobalah untuk kembali tersenyum menjalani hidupmu. Yakinlah kebahagiaan itu sebenarnya sangat dekat dengan dirimu saat ini.