Fimela.com, Jakarta Berdirinya Monliesmade sejak 2013, berawal dari ide temannya yang merupakan seorang fashion desainer yang memberikan sisa-sisa kainnya kepada Mery, owner Monliesmade untuk dikembangkan menjadi aksesoris kepala dalam bentuk list atau kain. Tak hanya memberikan ide, temannya juga mengajari, mendukung, dan membantu Mery dalam mempelajari cara membuat aksesorisnya dari list.
Mery yang sejak awal menikah hanya menjadi ibu rumah tangga, membuatnya memiliki keinginan untuk mendirikan Monliesmade supaya membantu dan mendukung keuangan keluarga dengan bermodalkan hobinya sejak dahulu yaitu menyukai kerajinan tangan. Monliesmade sendiri berasal dari penggabungan dari mama kandung dan mama mertuanya.
Sejauh ini Monliesmade telah menjual banyak sekali model dengan berbagai jenis produk seperti flower headband, ear cuff, earrings, hairpin, hair comb, headpiece, bros, dan masih banyak lagi dengn bahan yang ringan di kepala menjadi ciri khas Monliesmade yang dilatarbelakangi oleh ownernya memilki permasalahan dengan kepalanya yang sering merasa pusing sehingga ia membuat aksesoris ringan dan unik karena terbuat wayer handmade.
Banyak tantangan yang dilalui Monliesmade
Bermodalkan kurang dari Rp100.000 dimanfaatkan Mery untuk membeli beberapa hiasan tambahan seperti swarovski, pearl, dan lainnya, sedangkan bahan utamanya yaitu bahan listnya diberikan oleh temannya.
Pandemi yang melanda memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Monliesmade seperti penurunan penjualan dan munculnya banyak persaingan seperti pandemi membuat beberapa acara wedding atau pesta menjadi tertunda sehingga hal tersebut memberikan dampak pada penjualan aksesoris Monliesmade. Oleh karena itu, Monliesmade berinovasi membuat masker kain saat pandemi.
Perkembangan sosial media juga menjadi tantangan bagi Monliesmade. Awalnya Monliesmade yang melakukan promosi produknya melalui instagram dengan hastag. Namun, munculnya tiktok dan beberapa e-commerce lainnya membuat munculnya banyak persaingan.
Selain itu, kurang pahamnya Mery terhadap beberapa aksesoris rambut terutama untuk acara wedding dan masih belum maraknya penggunaan aksesoris di kepala juga menjadi tantangan lain bagi Monliesmade. Namun, seiring berjalannya waktu, Mery mempelajarinya justru membuatnya menyukai produk yang dijualnya dengan model yang terinspirasi dari pinterest.
Monliesmade semakin berkembang
Monliesmade juga menerima handmade custom yang dapat kamu sesuaikan untuk jenis hairdo dan baju wedding yang digunakan.
Dalam setiap proses pemilihan dan pengerjaan oleh timnya, Mery yang tidak pernah memaksakan orang untuk bekerja dengan dia untuk membuat pekerjaan tangan produknya karena menurutnya hal tersebut merupakan suatu panggilan bahkan ia juga membiarkan pekerjanya untuk berkreasi membuat model produknya.
“Aku pikir kalau misalnya pekerjaan tangan itu kan suatu kayak panggilan ya ga bisa dipaksain. Nah gitu misalnya dia suka, tangannya suka untuk berkreasi. Jadi aku juga ga maksain modelnya seperti aku yang penting dia punya gambaran seperti apa, aku bisa acc gitu,” ujar Mery, Owner Monliesmade.
Mery berharap ke depannya, Monliesmade semakin berkembang dan dapat menjadi berkah bagi banyak orang. Selain itu, Monliesmade juga dapat menambahkan pekerjanya dan dapat membuat offline store dengan target utama di kota Surabaya yang dilanjut dengan 5 kota besar lainnya. Bekerja sama dengan bridal dan desainer juga menjadi impian bagi Mery.
“Bisnis ini bisa berkembang tentunya bisa jadi berkat bagi banyak orang lah, saya satu tim ini masih 3 orang bersama saya. Kan waktu pandemi itu kepingin punya pegawai yang ditambahkan lagi, tapi akhirnya abis itu kan pupus nih soalnya kan pandemi trus sekarang pingin banget bangun momennya lagi supaya usahanya semakin besar, saya juga kepingin Monliesmade ini ga hanya di online, tapi pengen punya showroom gitu, showroomnya target sih awalnya di kota sendiri, surabaya abis itu di kota-kota selanjutnya, di 5 kota besar, rencananya sih begitu. Itu mimpi saya sih kak, bisa kerjasama sama bridal, bisa kerjasama sama desainer juga gitu yang lain, kalau buat aksesorisnya saya yang men-support mereka,” ujar Mery, Owner Monliesmade.
*Penulis: Fani Varensia.