Diary Fimela: Kebetulan Menjadi Peluang yang Dimanfaatkan untuk Membangun Bisnis Gingerolive

Fimela Reporter diperbarui 13 Mei 2023, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Berawal dari pencarian wedding robe untuk pernikahan salah satu owner Gingerolive, mendorong Oliv bersama partnernya tersebut mulai mencoba untuk membuat wedding robe sendiri dengan pembentukan pola dibantu oleh ibu Oliv yang memang memiliki latar belakang penjahit. Di awal bisnisnya, Oliv dan temannya terus mencari cara supaya wedding robe yang dijual mereka tidak sama dengan wedding robe pada umumnya. 

Akhirnya Oliv dan partnernya memutuskan untuk membuat nama pada wedding robe yang dijual dengan menggunakan teknik payet dengan tangan bukan bordir. Selain itu, model robe yang simple dengan harapan tidak mengalahkan wedding gown juga menjadi ciri khas bagi Gingerolive. Walaupun, terdapat beberapa permintaan untuk robe yang cukup heboh, tetapi Oliv selalu melihat kesesuaian request-an dengan identitas Gingerolive sehingga biasanya ia akan menerima. Namun, waktu yang diperlukan juga akan lebih lama. 

Pemilihan nama Gingerolive sendiri bukan berasal dari nama para owner. Melainkan berasal dari partnernya yang memiliki background anak desain grafis dan membuat logo awal dengan gambar jahe yang akhirnya dikombinasikan dengan buah olive, setelah dikombinasikan dengan beberapa gambar, tetapi tidak ada yang cocok.  

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

9 Tahun Merintis Gingerolive

Wedding Robe Gingerolive For Bridesmaid & Maid. instagram/Gingerolive.co.

Berdiri sejak 2014, kini sudah menjadi tahun kesembilan Gingerolive berjalan. Memang berawal dari kebetulan, tetapi melihat peluang yang ada untuk menggembangkan wedding robe menjadi suatu tren hingga saat ini membuat Oliv dan partnernya melanjutkan Gingerolive, tentu dengan dukungan orang sekitarnya yang menjadi penyemangat.

Gingerolive sendiri telah menjual banyak model yang dapat digunakan oleh semua jenis badan dengan dua kategori yang dapat dipilih oleh para pembeli yaitu wedding robe disewakan dan wedding robe yang dijual. Namun, biasanya para pembeli Gingerolive kebanyakan memilih wedding robe yang disewakan dengan harga mulai dari Rp600.000 hingga Rp1.600.000. 

9 tahun berdiri Gingerolive juga mengalami pasang surut seperti terdapat beberapa brand yang menjiplak produk dari Gingerolive, tentu hal tersebut memberikan dampak bagi penjualan bisnis Oliv dan partnernya. Selain itu, akibat dari penjiplakan tersebut, Oliv dan Partnernya harus menjelaskan ke orang-orang bahwa memang model yang mereka buat telah dijiplak, tetapi untuk kualitas bahan tentu akan sangat berbeda. Oleh karena itu, beberapa pelanggannya mendorong mereka untuk mendirikan showroom untuk melihat sendiri bahan dari wedding robe Gingerolive.

 

 

3 dari 3 halaman

Pandemi Menjadi Titik Terberat Gingerolive

Wedding Robe For Maternity. instagram/Gingerolive.co.

Selama hampir 2 tahun pandemi menjadi kesulitan tersendiri bagi Gingerolive karena tidak adanya orang yang menyelenggarakan wedding sehingga ia harus menyuruh para pekerjanya bekerja dari rumah untuk menghemat biaya pengeluaran kantor, tetapi tidak memecat mereka.

Selain itu, perubahan jadwal untuk para klien yang telah membooking juga tidak hanya sekali. Kedua hal tersebut cukup menjadi tantangan terbesar bagi Oliv dan partnernya selama menjalankan bisnisnya. Namun, bagi Oliv yang saat ini sedang menjalankan Gingerolive sendiri dan juga menjadi ibu rumah tangga, pembuatan model yang tidak bisa secepat dulu menjadi tantangannya. 

Oliv berharap ke depannya, Gingerolive semakin berkembang dan tidak hanya sebatas wedding robe, tetapi juga bisa untuk anak-anak karena dukungan dari para kliennya yang berawal dari calon ibu. Lalu, menjadi ibu dan memiliki anak. Sebelumnya Gingerolive juga telah berkembang untuk maternity karena permintaan para kliennya. Namun, hingga permintaan custom untuk ibu dan anak membuat Gingerolive berencana untuk membuat sister brand untuk anak-anak. Oleh karena itu, Oliv berharap sister brandnya ini juga bisa berjalan.

“Mereka request ke kita, bisa ga si custom, kita mau bikin robe untuk maternity. Akhirnya kita berkembang ke maternity trus kita dapat request agak lucu kayak Gingerolive ga berencana ya bikin mom and kids, awalnya aku bilang ga, tapi klien-klien kita yang udah lumayan loyal yang dari dulu dari wedding sampai anak 2, kita jadi berpikir iyaya bisa berkembang kesitu,” ujar Oliv, Owner Gingerolive. 

 

 

 

*Penulis: Fani Varensia