Fimela.com, Jakarta Aktor senior Anjasmara punya profesi lain di luar aktifitasnya di dunia seni peran. Sejak tahun 2014, suami dari Dian Nitami itu resmi menjadi instruktur yoga profesional. Anjasmara pun mengungkap hal yang membuatnya tertarik menjalani profesinya tersebut.
Ditemui di kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini, pria 47 tahun itu mengaku senang bisa mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat. Baginya, yoga tak hanya menyehatkan secara fisik, melainkan memberi penyegaran khusus terhadap jiwa dan pikiran.
"Alhamdulillah sih seru (jadi instruktur yoga), saya bisa menginfluence teman-teman, masyarakat banyak untuk hidup lebih sehat lagi, lebih sadar lagi terhadap tubuh, pikiran, serta jiwa," kata Anjasmara.
Banyak Manfaat
Lebih lanjut, Anjasmara menjelaskan jika dirinya butuh perjuangan yang tak sebentar untuk mengejar statusnya sebagai instruktur profesional. Menurutnya, sesuai ketentuan yang sudah disepakati, untuk menjadi instruktur ia diwajibkan memenuhi jam training untuk masing-masing sertifikasi.
Namun begitu, hal itu nyatanya tak sebanding dengan manfaat yang didapat pasca menyeriusi olahraga tersebut.
"Yang pertama, kita semakin connect dengan diri kita sendiri. Kita semakin menyadari, kita semakin tahu apa yang harus dilakukan tanpa kita harus menggunakan, kalau misalnya kita sakit kita tanpa harus menggunakan obat-obatan chemical gitu ya," paparnya.
"Kalau kita ada kurang nyaman sama tubuhnya kita bisa langsung lakukan sebuah gerakan agar kita bisa lepas dari rasa tidak nyaman tersebut dan yang paling penting buat saya adalah saya semakin bisa mengontrol diri saya, saya bisa mengontrol pikiran saya, dan saya bisa me-manage hati saya sehingga saya bisa menikmati hidup saya menjadi lebih baik," lanjut Anjasmara.
Sempat Tak Tertarik
Meski akhirnya Anjasmara sampai mengambil sertifikasi sebagai instruktur, nyatanya ia mengaku sempat tak tertarik dengan olahraga yoga ketika awal diajak. Baginya, saat itu olahraga yoga tak ubahnya sebagai olahraga untuk orangtua karena minim gerakan fisik.
"Jujur, waktu saya ditawarin yoga diawal 2000-an saya malah merasa bahwa yoga itu buat orangtua gitu. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, pada saat saya merasa ada yang kosong dalam diri saya, saya perlu sebuah olahraga yang bisa men-support, membuat tidak hanya tubuh saya kuat, tetapi pikiran dan juga jiwa saya semakin kuat. dan setelah saya melakukan research ternyata hanya yoga lah yang memiliki itu semua dan saya cocoknya dengan yoga," pungkasnya.