Fimela.com, Jakarta Sempat beredar informasi di media sosial soal penggunaan warna pakaian umat Katolik dalam Pekan Suci, khususnya di hari Jumat Agung.
"Jumat Agung warna liturgi merah, bukan hitam. Sesudah konsili Vatikan II, Gereja merubah warna liturgi Jumat Agung menjadi merah. Jumat agung bukan lagi sebagai penderitaan Tuhan Yesus, tapi sebagai tanda kemenangan atas maut," sebut dalam informasi yang beredar tersebut.
Dalam informasi tersebut disebutkan bahwa sebenarnya warna pakaian yang seharusnya digunakan umat Katolik saat Jumat Agung adalah merah bukan hitam. Benarkah demikian?
Ketua Komisi Liturgi KAJ Heironymus Sridanto Aribowo menjelaskan tidak ada penetapan warna liturgi untuk pakaian bagi umat beriman untuk merayakan Tri Hari Suci.
Pakaian bebas
"Komisi Liturgi hanya mengatur busana liturgi untuk para pelayan liturgi dan selama sudah berlangsung dengan sangat baik di paroki-paroki," kata Hieronymus dalam laman resmi KAJ.
Hieronymus menegaskan umat Katolik diperbolehkan menggunakan pakaian dengan warna apapun untuk mengikuti perayaan Tri Hari Suci, yakni Kamis Putih, Jumat, Agung, Sabtu Vigili, dan Minggu Paskah.
"Silakan umat hadir merayakan Tri Hari Suci dengan pakaian bebas, sopan, rapi, dan bermartabat," tambahnya.
Dalam liturgi Gereja Katolik, Jumat Agung menjadi salah satu perayaan sakral dalam Tri Hari Suci. Semua umat Kristinasi mengenang kembali kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus yang jatuh pada hari Jumat.
Makna Jumat Agung
Oleh karena itu, makna Jumat Agus menjadi begitu penting bagi umat Kristiani untuk memperingati penderitaan dan wafat Yesus oleh kerajaan Romawi di Yerusalem. Pengorbanan Yesus di kayu Salib menjadi tanda pertobatan umat manusia sekaligus menjadi tanda kasih-Nya kepada umat manusia.
Selama berabad-abad, Jumat Agung terus diperingati oleh umat Kristiani. Dalam bahasa Inggris, peringatan Jumat Agung disebut sebagai Good Friday yang dapat diartikan sebagai hari suci. Ahli bahasa dan sejarawan masih memperdebatkan soal teori penyebutan Hari Jumat yang mendatangkan kebaikan ini.