Fimela.com, Jakarta Kita sering berpikiran bahwa kolesterol tinggi hanya bisa dirasakan oleh orang dewasa ataupun lanjut usia saja, atau bahkan sampai harus menghilangkan semua makanan yang berlemak dan hanya boleh memakan sayur-sayuran saja agar tidak terkena kolesterol tinggi. Nyatanya, banyak fakta-fakta kolesterol yang disalahpahami oleh sebagian orang. Sebelum mengetahui fakta-fakta tersebut, pahami terlebih dahulu apa itu kolesterol dan apa yang membuat kolesterol tinggi itu berbahaya.
Kolesterol adalah sejenis lemak alami yang tinggal di dalam darah, berfungsi untuk mendukung kinerja kerja jaringan tubuh lainnya. Ada dua jenis kolesterol yang kerap banyak belum dipahami. LDL atau Low-Density Lipoprotein disebut dengan kolesterol jahat, sedangkan HDL atau High-Density lipoprotein disebut dengan kolesterol baik. Keduanya berguna untuk tubuh jika kadarnya seimbang.
Umumnya kolesterol tinggi disebabkan karena kadar LDL yang terlalu tinggi dibandingkan kadar HDL, rata-rata normal kolesterol seseorang adalah tidak lebih dari 200mg/dL. Apabila sudah lebih dari angka tersebut harus berhati-hati karena bisa terkena kolesterol tinggi.
Kata siapa kolesterol tinggi hanya diderita oleh orang dewasa saja? Anak kecil juga memiliki risiko kolesterol tinggi lho! Nah maka dari itu, perhatikan fakta-fakta dibawah ini untuk mengenal tentang kolesterol agar tidak mudah percaya dengan mitos-mitos tengah beredar.
Kolesterol berguna untuk tubuh
Kolesterol sendiri dihasilkan dan diproduksi oleh hati. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk melakukan berbagai fungsi penting, yaitu pembentukan sel, menjaga kesehatan dinding sel, memproduksi vitamin D dan hormon, serta membanntu dalam proses penyerapan makanan tertentu. Namun bukan berarti harus selalu mengonsumsi makanan yang penuh lemak. Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh sebenarnya sudah cukup untuk jaringan tubuh bekerja.
Anak kecil bisa terkena kolesterol tinggi
Betul, anak-anak pun bisa memiliki kolesterol tinggi, terutama anak-anak dengan kondisi kegemukan dan memiliki riwayat keluarga penyakit jantung. Dikutip dari Everyday Health, salah satu kunci untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal adalah dengan menguji sejak dini. Dimulai dari anak yang berusia 9 tahun dan seterusnya.
Riwayat genetika berpengaruh pada kolesterol
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa seorang anak bisa terkena kolesterol tinggi berkat turunan keluarga. Seorang dokter mengatakan bahwa 75% kolesterol disebabkan oleh gen, lalu 25% disebabkan oleh pola makan. Kondisi ini biasanya diwarisi dari orang tua ke anak-anaknya yang dikenal sebagai familial hypercholesterolemia (FH). Bisa berpotensi risiko terkena penyakit jantung atau stroke.
Suplemen bukan satu-satunya cara untuk menurunkan kolesterol
Pada dasarnya, kolesterol tinggi itu disebabkan karena gaya hidup yang salah. Pola makan sembarangan, jarang berolahraga, kurang tidur, ataupun obesitas. Mungkin banyak orang yang mengira bahwa hanya dengan meminum suplemen atau obat-obatan saja cukup untuk membuatnya sehar.
Namun, cara yang paling utama untuk mengurangi kolesterol tinggi adalah dengan mengubah pola makan sehat. Cobalah untuk mengonsumsi makanan berserat seperti kacang-kacangan, sayur-sayuran dan makanan bernutrisi lainnya. Suplemen memang bisa membantu mengurangi kolesterol, tetapi sebaiknya didampingi dengan gaya hidup sehat agar lebih maksimal.
Berkeringat sehat untuk kolesterol
Cara untuk mengatasi kolesterol tinggi tidak hanya dari mengubah pola makanan sehat, tetapi juga dengan berolahraga secara rutin. Jika keringat yang keluar diakibatkan karena berolahraga fisik, maka aktivitas tersebut mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dengan meningkatkan metabolisme tubuh, serta membantu mengurangi berat badan.
Hubungan kolesterol dengan penyakit jantung
Seseorang yang mengidap kolesterol tinggi sebaiknya berhati-hati. Ketika kadar kolesterol terlalu banyak di dalam darah, maka akan bertumpuk pada dinding arteri. Dikutip dari WebMD, ketika adanya penumpukan plak kolesterol di dinding arteri akan menyebabkan kondisi aterosklerosis, sejenis penyakit jantung. Pembuluh darah akan menyempit dan aliran darah yang menuju jantung akan terhambat. Akibat dari sumbatan ini akan menghasilkan penyakit serangan jantung.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries