Fimela.com, Jakarta Menjalankan ibadah puasa merupakan sebuah kewajiban di bulan Ramadan bagi umat Muslim di dunia. Termasuk anak-anak. Apakah Ramadan ini menjadi pengalaman puasa pertama bagi anak kamu?
Di bulan penuh berkah ini menjadi kesempatan orangtua untuk melatih pengalaman spiritual anak dengan mulai berpuasa. Anak bisa diajarkan makna dari puasa yang lebih dari sekadar menahan lapar dan haus.
Namun karena merupakan pengalaman pertama, terkadang anak-anak menemukan tantangan tersendiri saat berpuasa. Untuk itu penting orangtua untuk selalu mendampingi anak dalam menjalani pengalaman puasa pertama mereka.
Agar sukses menjalani puasa pertama anak, Psikolog Anak Ayoe Sutomo, M.Psi membeberkan beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua dalam hal pendampingan.
What's On Fimela
powered by
1. Kenalkan konsep Ramadan
Anak dapat mengenal dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan Ramadan sedini mungkin. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Jelaskan bahwa di bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan berpuasa, salat tarawih, serta melakukan berbagai kegiatan sosial seperti berbagi dengan sesama. Ayoe bersama Tokopedia juga menyarankan untuk ajarkan juga pada anak bahwa berpuasa selama Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi harus belajar untuk mendalami agama. Salah satunya dengan belajar mengaji.
2. Ajarkan puasa sesuai tahapan usia
Kemampuan anak untuk berpuasa sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh tahapan usia anak, maka orang tua sebaiknya mengajarkan puasa bagi anak berdasarkan usia. Untuk anak di bawah usia 7 tahun, orang tua bisa memperkenalkan dulu konsep dan kegiatan puasa selama Ramadhan.
Orang tua dapat mengajak anak usia 7-8 tahun untuk sahur. Buatlah kesepakatan selama belajar berpuasa. Jika anak tidak kuat puasa hingga maghrib, maka beri opsi bagi anak untuk berbuka saat azan zuhur. Setelah itu, anak bisa lanjut puasa hingga waktu buka.
Sementara untuk anak di atas 8 tahun, kesadaran menahan lapar dan haus saat berpuasa seharusnya sudah muncul. Anak juga sudah bisa diajarkan meningkatkan keimanan dengan rajin beribadah, termasuk mengaji dan melaksanakan salat sunah dan tarawih.
3. Siapkan makanan bernutrisi
Makanan dengan nutrisi berimbang sangat penting agar tubuh anak tetap kuat selama bulan puasa. Orangtua bisa menyajikan makanan tinggi protein, seperti daging ayam atau sapi. Jangan lupa hidangkan makanan kaya serat, seperti buah dan dan sayur, untuk melancarkan sistem pencernaan anak. Bahan makanan segar bisa didapat lewat Tokopedia NOW.
Pastikan anak minum banyak air putih dan menghindari makanan gorengan, asin serta tinggi gula secara berlebihan. Mengingat makanan asin membuat tubuh menjadi cepat haus, sedangkan gula membuat tubuh cepat lapar.
4. Beri apresiasi untuk anak
Orang tua bisa membantu mengalihkan perhatian anak dari rasa lapar dan haus sekaligus mempererat hubungan melalui beragam rutinitas selama Ramadan. Mulai dari belajar mengaji, salat duha, mendongengkan kisah nabi hingga mengumpulkan baju atau mainan layak pakai untuk disumbangkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan.
Jangan lupa berikan pujian saat anak berhasil melakukan hal-hal kecil seperti bangun sahur, sikat gigi sebelum imsak dan kegiatan kecil lainnya. Orang tua juga dapat menyampaikan apresiasi kepada anak dengan memberikan mainan favorit.
5. Ajak anak belanja baju muslim
Ajak anak untuk belanja online baju muslim agar lebih semangat puasa. Anak juga akan senang ketika diajak memilih warna baju muslim anak yang akan dikenakan saat buka bersama di luar atau ketika keliling masjid untuk salat tarawih.
Di Tokopedia sendiri penjualan baju muslim anak melonjak hampir 2 kali lipat menjelang dan saat awal Ramadhan 2023 (periode data: 20-26 Maret 2023) dibandingkan minggu sebelumnya. Jumlah transaksi jilbab anak di Tokopedia meningkat hampir 1,5 kali lipat. Di sisi lain, penjualan baju koko dan gamis anak masing-masing meningkat hampir 2 kali lipat. Jumlah transaksi mukena anak naik lebih dari 2 kali lipat, sedangkan jumlah transaksi sarung anak melonjak 2,5 kali lipat