Otak Kiri vs Otak Kanan, Bagaimana Keduanya Bekerja Secara Bersama-sama

Fimela Reporter diperbarui 26 Apr 2023, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Otak manusia adalah salah satu organ paling kompleks di dalam tubuh manusia. Secara umum, otak manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu otak kiri dan otak kanan.

Otak kiri dan otak kanan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dilansir dari Harvard Health Publishing, otak kiri biasanya dikenal sebagai otak yang rasional, analitis, dan logis, sedangkan otak kanan cenderung dikenal sebagai otak yang kreatif, intuitif, dan emosional.

Meskipun memiliki fungsi yang berbeda, otak kiri dan otak kanan manusia saling terhubung dan bekerja sama dalam memproses informasi untuk menghasilkan pemahaman yang utuh. Selain fungsi yang berbeda, otak kiri dan otak kanan juga memiliki perbedaan struktural.

Dilansir dari ScienceDaily, secara umum, otak kiri lebih berat dan lebih besar daripada otak kanan. Otak kiri memiliki gyrus precentral yang lebih besar daripada otak kanan.

Sementara otak kanan memiliki gyrus postcentral yang lebih besar daripada otak kiri. Gyrus precentral dan gyrus postcentral adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengolahan sensorik dan motorik tubuh.

Perbedaan ukuran gyrus precentral dan gyrus postcentral antara otak kiri dan otak kanan dapat berdampak pada kemampuan sensorik dan motorik manusia.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Peran otak kiri dan otak kanan dalam kognisi dan perilaku

Peran otak kiri dan otak kanan dalam kognisi dan perilaku. (Foto: Ronnachai Palas/Shutterstock.)

Otak kiri dan otak kanan memiliki peran yang berbeda dalam kognisi dan perilaku manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh peran otak kiri dan otak kanan dalam kognisi dan perilaku manusia:

1. Bahasa dan komunikasi

Otak kiri bertanggung jawab untuk kemampuan bahasa dan komunikasi. Otak kiri memproses informasi verbal, seperti kata-kata dan bahasa. Apabila terjadi kerusakan pada otak kiri maka kemampuan berbahasa dan berkomunikasi dapat terganggu.

2. Kreativitas dan imajinasi

Kemampuan kreativitas, imajinasi, dan memproses informasi non-verbal, seperti gambar dan musik menjadi tanggung jawab otak kanan. Oleh karena itu, kemampuan untuk berimajinasi dan menciptakan karya seni, seperti lukisan dan musik, sangat bergantung pada otak kanan.

3. Perencanaan dan pengambilan keputusan

Otak kiri memproses informasi secara analitis dan logis, sehingga dapat membantu manusia dalam membuat keputusan yang tepat dan rasional.

4. Emosi dan perhatian sosial

Otak kanan mampu memproses informasi yang bersifat emosional sehingga dapat membantu manusia dalam memahami dan merespons emosi orang lain. Oleh karena itu, otak kanan memiliki tanggung jawab untuk pengolahan emosi dan perhatian sosial.

3 dari 3 halaman

Otak kanan memiliki ke kemampuan pengolahan visual spatial

Kemampuan visual spatial dapat dikembangkan dengan aktivitas bermain puzzle. (Foto: pexels.com/Pavel Danilyuk.)

5. Pengolahan visual spatial

Dilansir dari Medical News Today, visual spatial adalah kemampuan otak kanan untuk memproses dan memahami informasi visual yang berhubungan dengan ruang dan orientasi. Selain itu, visual spatial juga melibatkan kemampuan otak kanan untuk kreativitas, seperti seni melukis, atau kegiatan yang melibatkan pergerakan, seperti olahraga dan tari.

Kemampuan visual spatial dapat dikembangkan melalui berbagai aktivitas, seperti memecahkan teka-teki, puzzle, atau bermain game video yang melibatkan orientasi dan koordinasi. Selain itu, dengan melatih keterampilan seni seperti menggambar dan melukis juga dapat membantu meningkatkan kemampuan visual spatial dan memperkuat koneksi antara otak kanan dan kiri.

Kerja sama antara otak kiri dan otak kanan sangat penting dalam memastikan fungsi otak yang optimal dan keseimbangan mental yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan otak dengan cara yang seimbang, seperti olahraga secara teratur, menjaga keseimbangan nutrisi, dan istirahat yang cukup. Dengan memahami perbedaan otak kiri dan otak kanan, kita dapat lebih memahami cara kerja otak manusia dan bagaimana pemrosesan informasi dalam otak dapat memengaruhi perilaku manusia. 

 

*Penulis: Amelia Septika