Fimela.com, Jakarta Ramadan adalah bulan suci penuh berkah bagi umat Islam. Selama ramadan, sebagian besar muslim menjalankan ibadah puasa dengan tidak makan, minum, dan melakukan aktivitas seksual antara matahari terbit dan terbenam. Selain itu, bulan suci juga melatih kita untuk belajar bersabar dan bertindak murah hati.
Namun, ada beberapa orang yang mungkin disunnahkan untuk mengikuti puasa ramadan, salah satunya ibu menyusui. Itu berarti ibu menyusui boleh saja menjalankan ibadah puasa, namun perlu juga meperhatikan beberapa hal sebelum melakukannya.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu Mom untuk menjalankan puasa saat menyusui. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Tetap Terhidrasi
Pastikan Mom mendapatkan asupan air setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi. Dianjurkan untuk minum air putih sedikit demi sedikit atau secara bertahap saat sahur dan berbuka puasa. Minum terlalu banyak dalam satu waktu hanya membuat Mom lebih sering buang air kecil, sehingga akan membuat Mom merasa lebih haus sepanjang hari.
What's On Fimela
powered by
2. Makan Secukupnya
Makan makanan yang seimbang, termasuk protein dan karbohidrat kompleks, selama sahur, makan tepat sebelum memulai hari puasa, sangat penting. Ini akan memberikan energi yang dibutuhkan Mom saat berpuasa seharian.
3. Buka Puasa
Menjelang berakhirnya hari puasa, sebaiknya para Mom berbuka puasa sedini mungkin, dengan mengonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi, agar cepat kembali berenergi. Konsumsi kurma sebelum berbuka puasa untuk mengembalikan energi.
4. Kompres Payudara
Bagi Mom yang menyusui secara langsung, akan merasakan si kecil merasa rewel di akhir hari puasa, karena ia juga merasakan dampak dari puasa yang dijalankan Mom. Selain itu, refleks pengeluaran ASI dapat melambat karena puasa. Saat menyusui pada fase ini, kompresi payudara saat menyusui akan membantu mengeluarkan ASI lebih lancar. ASI yang keluar lebih banyak bisa membuat si kecil menyusu lebih puas.
5. Memompa ASI
Memompa ASI bagi Mom yang harus berpisah dengan bayinya bisa menjadi pengalaman yang bervariasi. Beberapa ibu tidak menemukan perubahan sama sekali dalam hal jumlah ASI yang dihasilkan, terutama pada paruh pertama saat berpuasa. Namun, beberapa mungkin menemukan bahwa hasil susu yang dikumpulkan pada akhir hari lebih rendah dibandingkan pada hari sebelumnya. Saat hal ini terjadi, Mom perlu tetap tenang dan memahami bagaimana produksi ASI. Ketika ASI dihasilkan teratur, suplai ASI baru akan diproduksi. Namun, ketika jumlah cairan tubuh berkurang sebagai bagian dari efek puasa, jumlah ASI bisa sedikit lebih rendah dari biasanya.
Well, meski sedang menyusui, Mom tetap bisa menjalankan iabdah puasa. Tetapi penting bagi Mom untuk memperhatikan asupan yang dikonsumsi selama sahur dan berbuka.