Fimela.com, Jakarta Berkembangnya bisnis sekarang ini tak sedikit yang berawal dari hobinya sendiri. Salah satunya adalah Macrame.ie. Berdirinya Marcrame.ie dilatar belakangi dari hobi dan bisnis craft yang dirintis Willy selaku owner Macrame.ie, sejak 2014. Dari hobi tersebut, Willy ingin memanfaatkannya untuk dapat menghasilkan uang sehingga ia mulai merintis Macrame.ie.
Macrame.ie sendiri memiliki arti seni simpul tali menali yang dibuat dari berbagai macam simpul untuk menghasilkan suatu karya atau produk seperti home decor, tas, tirai, taplak meja, dan lainnya. Bermodalkan Rp 100.000, kini per bulannya Willy dapat memproduksi lebih dari 50 produk dan berkembang hingga saat ini dengan produk pertamanya yang berfokus pada home decor seperti pajangan dinding.
Seiring berjalannya waktu, dalam mengembangkan bisnisnya Willy menyesuaikan pembuatan produknya sesuai dengan tren yang sedang naik. Namun, sejauh ini penjualan terbanyak pada Macrame.ie ialah pada kategori home decor, sedangkan untuk desain yang digunakan Willy menjadikan sosial media menjadi inspirasinya dalam membuat produk Macrame.ie.
What's On Fimela
powered by
Selera Menjadi Tantangan Bagi Macrame.ie
Penggunaan warna pastel dan tambahan rotan pada pembuatan pot menjadi ciri khas bagi Macrame.ie. Namun, tidak bisa dipaksakan semua orang menyukai Macrame.ie karena balik lagi pada kesukaan setiap orang sehingga produk Macrame.ie hanya disukai oleh orang-orang tertentu.
Desain yang digunakan oleh Willy untuk produknya memang random dan tidak memiliki makna, tetapi ia juga pernah membuat macrame seperti lukisan bernuasa senja.
Pandemi memberikan dampak bagi Macrame.ie karena barang yang di supply ke store di Jakarta dan Bandung harus berhenti akibat banyak toko yang harus tutup sementara, tetapi pandemi juga memberikan dampak baik bagi Macrame.ie, salah satunya karena banyak orang yang harus berada di rumah, mereka akan melakukan kegiatan seperti ngerawat tanaman, menghias rumah, dan lainnya yang membuat banyak orang menyukai dam membeli Macrame.ie terutama pot.
Kesulitan Macrame.ie
Namun, tak hanya pandemi yang menjadi tantangan, tetapi faktor kesukaan yang di mana produk Macrame.ie hanya disukai oleh orang-orang tertentu. Willy juga memanfaatkan macrame yang semakin meningkatkan sebagai kesempatan untuk mengembangkan Macrame.ie juga.
“Kalau misal kesulitannya ya itu mungkin karena tidak semua orang suka macrame karena macrame itu kan sifatnya lebih unik jadi orang tertentu yang macrame tuh ga semua kalangan suka macrame,” ujar Willy, owner Macrame.ie.
Waktu produksi menjadi salah satu kesulitan bagi Macrame.ie karena membuat macrame merupakan hal yang cukup sulit sehingga perlu cukup waktu dalam setiap pengerjaannya. Selain itu, dalam pembuatan simpul diperlukan keahlian sehingga Willy harus mengajarkan para pekerjanya terlebih dahulu dan pengajaran tersebut memakan waktu cukup lama. Tak hanya itu, pekerja yang silih berganti juga membuat Willy menjadi kesulitan untuk mengajarkan ulang dan menghambat proses produksi.
Namun, ke depannya Willy berharap bisnisnya semakin bertambah luas, bisa go internasional, dan memiliki tempat produksi serta penjualan sendiri.
*Penulis: Fani Varensia