Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa tidak bahagia dengan hidup yang kamu jalani Sahabat Fimela? Pernahkah kamu tak bisa tenang dan damai dengan dirimu sendiri? Ada banyak hal yang bisa menghilangkan ketenangan dan kedamaian dalam diri. Salah satu halnya adalah penyakit hati. Ketika hati kita tak baik, maka itu bisa berpengaruh pada tubuh kita secara keseluruhan. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammada SAW.
“Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati”. (HR Muslim, no. 1599.
Dalam agama Islam, sedikitnya ada 10 penyakit hati yang bisa menghilangkan ketenangan dan kedamaian hati. Ini juga bisa menghilangkan kebahagiaan dalam hidup. Apa saja? Simak yang berikut ini.
What's On Fimela
powered by
Kurangnya Iman
Ketika keimanan seseorang kurang, maka sulit baginya untuk merasa tenang dan damai dalam hidup. Kurangnya keimanan sebagai salah satu penyakit hati yang bisa menghilangkan kebahagiaan dalam hidup meski semuanya terlihat indah dan mewah.
Kesombongan
Sifat sombong dalam diri seseorang, juga sebagai salah satu penyakit hati. Ini bisa menghapus rasa tenang dan bahagia dalam diri. Apalagi, jika kesombongan yang dilakukan ternyata tak berpengaruh pada orang lain.
“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Q. S. Al Mu’min: 76]
Sikap Suka Mengeluh
Suka mengeluh juga sebagai penyakit hati. Sikap suka mengelu, akan menghapus rasa syukur dan kebahagiaan dalam hidup. Sebahagia dan senikmat apapun hidupmu selama ini, jika kamu suka mengeluh, tentu hal ini akan menghilangkan ketenangan dan kedamaian di hatimu. Seseorang yang suka mengeluh, saat ia mengalami kesusahan dalam hidup, ia akan merasa sangat susah. Ia juga rentan berprasangka buruk terhadap takdir Tuhan untuknya.
Sesunguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir.” (Q. S. Al ma’arij :19-21)
Iri Hati
Iri hati adalah penyakit hati selanjutnya. Seseorang yang mudah iri terhadap orang lain, tak akan pernah tenang dan damai hidupnya. Meski sudah tercukupi segala kebutuhannya, ia yang suka iri akan milik orang lain, ia akan terus merasa kurang. Ia akan merasa bahwa hidupnya tak lebih baik dan lebih bahagia.
Dengki
Sikap dengki juga sebagai salah satu penyakit hati. Dengki bisa membuat seseorang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintahNYA. Sifak dengki bahwa bisa membuat seseorang melakukan hal-hal yang bakal merugikan dirinya sendiri selama di dunia pun di akhirat nanti.
Bersikap dan Berkata Kasar
Orang yang suka bersikap dan berkata kasar juga tak akan tenang serta damai dalam hidupnya. Bersikap dan berkata kasar adalah penyakit hati. Ini bisa merusak kebahagiaan dalam hidup. Ini juga merupakan hal yang tak hanya dibenci Tuhan tetapi dibenci sesama manusia di sekitar kita.
Syirik
Syirik adalah penyakit hati selanjutnya. Orang-orang yang memiliki sifat syirik, ia tak akan pernah merasa tenang dan damai dalam hidupnya. Mereka yang berbuat syirik akan merugikan dirinya sendiri. Allah berfirman bahwa orang yang syirik merugikan diri sendiri dan mencelakai dirinya sendiri.
“Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim”.(Q. S. Al Anbiya: 97)
Merasa Saleh dan Suci
Penyakit hati selanjutnya adalah orang-orang yang suka merasa paling saleh dan suci. Orang-orang yang merasa paling benar dan baik, akan kehilangan ketenangan dan kedamaian dalam hidupnya. Orang-orang ini juga tak akan pernah bahagia meski segalanya tampak sempurna.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallah ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sungguh amal seseorang tidak akan memasukkannya ke dalam surga.” Mereka bertanya, “tidak pula engkau ya Rasulallah?” Beliau menjawab, “Tidak pula saya. Hanya saja Allah meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai dengan sunnah) dan berlakulah sedang (tidak berlebihan dalam ibadah dan tidak kendor atau lemah).” (HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik al-Bukhari).
Itulah sekian penyakit hati yang bisa menghilangkan ketenangan dan kedamaian dalam diri. Semoga kita dijauhkan dari segala penyakit hati agar lebih tenang, damai dan mensyukuri hidup. Semoga informasi ini bermanfaat.