Menikmati Pameran Seni dan Mengeksplorasi Isu-Isu Global dari Perspektif Irlandia

Annissa Wulan diperbarui 24 Mar 2023, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kedutaan Irlandia di Indonesia baru saja mempersembahkan pameran bertajuk 'Ireland's Eye.' Pameran ini merupakan hasil kerjasama dengan ISA Art Gallery dan Jakarta Land, yang dilangsungkan di lobi gedung World Trade Center 2, hingga 7 April 2023 mendatang.

Lucy Peters, Mandy O'Neill, Michelle Malone, Myfanwy Frost Jones, dan Orla Comeford adalah 5 seniman yang menjadi bintang di pameran ini. Mereka mengeksplorasi isu-isu menarik global dari perspektif Irlandia, mulai dari perubahan iklim, globalisasi, ketimpangan sosial, hingga perubahan teknologi.

Dalam pameran seni ini, berbagai pertanyaan penting seputar hal yang membentuk identitas individu, komunal, dan nasional dicoba untuk dijawab oleh kelima seniman di atas. Pertanyaan-pertanyaan seperti Hal apa yang mendefinisikan kita? Apakah pakaian yang kita pakai, tempat pakaian kita dibuat, atau konten-konten digital global yang selama ini sama-sama kita konsumsi? Apakah sejarah keluarga, yang bersentuhan dengan sejarah-sejarah global, atau definisi tersebut ditemukan dalam sikap kita menghadapi para migran dan keterbukaan kita terhadap komunitas-komunitas baru? Apakah kita menaruh kepeduliaan terhadap perubahan alam di sekitar kita yang akan memengaruhi kemampuan kita memproduksi pangan di era iklim dunia yang tak dapat diprediksi di masa depan?

Irlandia adalah sebuah pulau yang diapit oleh Benua Eropa dan Amerika, posisi strategis sebagai fondasi kontribusi signifikan kepada kedua benua tersebut, terutama di bidang ilmu pengetahuan, budaya, dan hiburan. Ada kemiripan sejarah antara Irlandia dan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

 

Pameran seni Ireland's Eye. Foto: Document/PR.
Pameran seni Ireland's Eye. Foto: Document/PR.
Pameran seni Ireland's Eye. Foto: Document/PR.
2 dari 2 halaman

Pameran seni Ireland's Eye

Pameran seni Ireland's Eye. Foto: Document/PR.

Di Irlandia, para pujangga revolusioner membantu negara baru menjadi sebuah hal yang utuh, sedangkan di Indonesia, para perupa membayangkan sebuah bangsa tunggal dari beragam sejarah kolonial dan Nusantara, serta budaya Indonesia. Sekarang, Irlandia dan Indonesia berbagi sebuah identitas budaya dan seni yang kuat, yang diterjemahkan dalam beragam bentuk, mulai dari musik, kriya, cerita, hingga pembuatan film dan seni urban.

Dikurasi oleh Mark Joyce dari IADT, Dublin, pameran Ireland's Eye adalah sebuah pameran yang mengeksplorasi ide tentang seni visual dalam dunia yang semakin terkoneksi, namun terpolarisasi ini. Penasaran, Sahabat FIMELA?

Pameran seni Ireland's Eye. Foto: Document/PR.
Pameran seni Ireland's Eye. Foto: Document/PR.