Fimela.com, Jakarta Yuni Shara mengungkap hal yang tak mengenakkan terkait profesinya sebagai penyanyi. Bahkan, ia sempat merasa dilecehkan oleh stigma yang berkembang di masyarakat atas sepak terjangnya di industri musik.
Kakak kandung dari Krisdayanti itu tak memungkiri jika dulu namanya di industri musik menjadi besar berkat kepiawaiannya membawakan lagu-lagu daur ulang milik beberapa penyanyi yang lebih senior. Sayangnya, saat itu Yuni merasa dipandang sebelah mata karena sukses bukan karena membawakan karya sendiri, melainkan menyanyikan lagu milik orang lain.
"Ada stigma dulu yang saya mungkin agak dilecehkan karena menyanyi lagu cover, akhirnya sekarang hampir semua (penyanyi) cover juga," kata Yuni Shara di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Dulu saya nyanyikan lagu Hilang Permataku dibilang, 'halah cuman nyanyi lagu orang', sampai akhirnya semua cover (lagu orang lain)," lanjutnya kemudian.
Jadi Trademark
Yang kemudian menarik, bukannya terpukul Yuni Shara malah menjadikan sindiran sebagai penyanyi spesialis cover sebagai trademark. Terbukti, sepanjang karier bermusiknya sejak tahun 1991, perempuan 50 tahun itu cukup sering mencatatkan hits ketika membawakan lagu yang pernah dinyanyikan oleh orang lain.
"Itu (predikat penyanyi cover) saya nggak mau ubah itu, saya nggak nyanyi lagu baru, saya hanya meletakan diri saya menyanyi lagu cover dan saduran," paparnya.
Dengan Gaya Sendiri
Menurut Yuni Shara, membawakan lagu cover bukannya tanpa tantangan seperti ketika seorang penyanyi mencoba memperkenalkan karya musik baru. Ia menilai tantangannya pun terbilang sama sulitnya, yakni bagaimana membawakan lagu tersebut sesuai dengan ciri khas masing-masing sehingga bisa melekat di telinga masyarakat.
"Penyanyi membawakan lagu baru cukup banyak, saya hanya nyanyiin lagu yang udah ada, tapi dengan gaya saya," pungkasnya.