Fimela.com, Jakarta Memiliki berat badan yang berlebih memang tidak baik bagi kesehatan dan terkadang menjadi penghambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, perlu dilakukannya diet atau mengubah pola hidup sehat yang diimbangi dengan aktivitas fisik atau olahraga. Namun, terkadang banyak orang yang melakukan diet dengan tidak seharusnya seperti tidak makan. Padahal, seharusnya diet itu mengurangi porsi makan, tetapi dengan jadwal makan yang sama dan diimbaing dengan makanan-makanan sehat.
Dilansir dari education.nationalgeographic.org, diet merupakan kombinasi makanan yang biasanya dimakan oleh sekelompok orang tertentu atau organisme lainnya. Diet seimbang merupakan diet yang menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan pertumbuhan yang baik. Namun, diet perlu didukung dengan komitmen dan keinginan yang kuat karena hasil yang diberikan tidak instan.
Dilansir dari byrdie.com, terdapat 10 jenis diet yang bekerja dengan baik:
Diet Mediterania
Diet ini terinspirasi oleh kebiasaan diet Mediterania yang mempromosikan makanan segar dan non olahan, termasuk sayuran, minyak zaitun, ikan, dan ayam karena memberi nutrisi penting untuk kesehatan jantung dan organ lainnya dalam tubuh. Namun, makanan olahan, garam, daging merah, dan lemak jenuh perlu kamu jauhi.
5:2 Diet
Jenis diet ini paling populer di Inggris, Australia, dan Swedia yang terdiri dari dua hari setelah puasa kalori terbatas dan lima hari makan normal. Selama lima hari dalam seminggu, kamu dapat melanjutkan diet normal sekitar 2000 hingga 2500 kalori. Meskipun tidak ada pantang, tetapi kamu harus berpuasa dua hari dalam seminggu dengan total kalor 500 per hari untuk perempuan dan 600 per hari untuk pria.
Diet Paleo
Diet ini mengklaim bahwa makanan modern telah berevolusi jauh lebih cepat daripada tubuh kita sehingga dapat menyebabkan penyakit. Pada diet paleo, kamu dapat mengonsumsi daging yang memakan rumput, makanan laut, buah, sayuran segar, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak sehat termasuk kelapa, alpukat, zaitun, dan kenari. Namun, kamu tidak boleh mengonsumsi biji-bijian sereal, polong-polongan, susu, gula rafinasi, minyak sayur olahan, kentang, makanan olahan, atau garam.
Diet Alkali
Diet yang dapat menjaga tingkat pH dalam tubuh antara 7,35 dan 7,45. Diet ini juga dapat meningkatkan memori dan tingkat energi serta mencegah sakit kepala dan kembung. Kamu dapat mengonsumsi buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan, tetapi tidak dengan gandum, pasti, daging, ikan, kerang, susu, teh, kopi, gula, atau alkohol.
Weight Watchers (WW)
Jenis diet ini menggunakan sistem perhitungan kalori yang disederhanakan dengan mempertimbangkan tinggi, usia, berat badan, dan tujuan yang ingin kamu capai.
Diet Flexitarian
Flexitarian Diet merupakan singkatan dari vegetarian yang fleksibel. Pada diet ini 80%nya adalah nabati dan sisanya 20% berasal dari protein hewani. Dengan cara diet tersebut, nabati memberikan manfaat kesehatan seperti menurunkan tingkat penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Diet Atkins
Diet ini telah menjadi tren selama bertahun-tahun dan biasanya kamu akan dianjurkan untuk membatasi asupan karbohidrat. Pada diet atkins, biasanya hari-hari biasa dapat mencakup telur dadar untuk sarapan, salad dengan protein untuk makan siang, dan pasta zucchini dengan protein tanpa lemak untuk makan malam.
Whole 30
Diet yang berfokus pada makanan utuh dan tidak diprses selama 30 hari penuh dan mendorong pengurangan beberapa kelompok makanan, termasuk biji-bijian, polong-polongan, alkohol, gula tambahan yang berguna untuk menekankan makan makanan asli tanpa bahan olahan.
Vegan
Diet ini tidak memakan semua produk hewani, termasuk susu sehingga biasanya kamu harus mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, sayuran, dan lemak sehat. Namun, jika tidak melakukan diet vegan dengan benar akan berisiko mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, vitamin D, zat besi, kalsium, dan seng sehingga sebaiknya kamu menambahkan multivitamin.
Puasa Intermiten
Dengan melakukan puasa intermiten dapat membatasi asupan kalori kamu. Diet ini juga dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan tingkat energi serta pengurangan stres.
*Penulis: Fani Varensia