Mengenal Penyebab Anak Introvert dan Bagaimana Orangtua Menghadapinya

Mimi Rohmitriasih diperbarui 30 Agu 2024, 14:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Introvert pada dasarnya adalah karakter seseorang yang suka berada di lingkungan sepi atau tidak begitu ramai. Orang ini membutuhkan waktu sendiri untuk menikmati hari-harinya. Ia juga memerlukan waktu sendiri untuk merasa lebih nyaman serta semangat. Mengenai karakter introvert, ini bisa terlihat dari diri seseorang sejak ia masih anak-anak. 

Mengutip dari laman psychologytoday.com, menurut Dr. Marti Olsen Laney, dalam karya tulisnya berjudul The Hidden Gifts of the Introverted Child, karakter seseorang bisa terbentuk sejak ia lahir. Karakter introvert atau ekstrovert, ini bisa terbentuk sejak ia lahir. Parah tidaknya karakter ini, tumbuh kembangnya sehari-harilah yang ikut berpengaruh. 

Namun, di luar itu semua. Ada beberapa penyebab kenapa seseorang memiliki karakter introvert atau ekstrovert. Untuk mereka yang berkarakter introvert, berikut beberapa penyebab yang sering terjadi.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Genetik

Ilustrasi anak bermain/cophyright freepik.com

Penyebab paling umum dari karakter introvert adalah genetik. Studi menemukan jika anak yang lahir dari orangtua introvert, lebih berpotensi memiliki karakter introvert pula. Selain itu, aliran darah dalam diri anak ini juga berpengaruh besar. Penelitian menemukan jika aliran darah ke otak bagian depan (lobus frontal) anak introvert, lebih cepat dibandingkan dengan aliran darah anak ekstrovert.

3 dari 5 halaman

Lingkungan Sekitar

ilustrasi anak bermain. (Dok: Paxels/Polesie Toys)

Beberapa studi menyebutkan jika lingkungan berpengaruh besar terhadap karakter anak. Lingkungan sosial, budaya dan keluarga, bisa menyebabkan anak menjadi introvert atau esktrovert. Beberapa pengalaman yang dialami anak, juga erat kaitannya dengan karakter yang terbentuk dalam dirinya.

4 dari 5 halaman

Reaksi Dopamine dan Stimulasi Berlebih

Ilustrasi anak bermain./Copyright shutterstock.com/g/witthayap

Adanya reaksi dopamine (hormon bahagia) juga berpengaruh pada karakter anak. Anak introvert dikatakan tidak memiliki lonjakan reaksi dopamine seperti anak ektrovert, meski ia sedang sangat bahagia atau terpesona. Reaksi terhadap stimulasi berlebih juga menyebabkan anak memiliki karakter introvert. Anak-anak dengan karakter ini diketahui lebih peka dan tanggao terhadap sekitar, namun mereka lebih suka tetap diam atau bahkan menghindari apa yang diketahuinya.

5 dari 5 halaman

Bagaimana Orangtua Menghadapi Anak Introvert?

ilustrasi ibu dan anak/Auttapol Tatiyarat/Shutterstock

Ketika Mom memiliki buah hati dengan karakter introvert, terima karakter itu dengan baik. Hindari menganggap karakter ini sebagai aib. Hal ini justru akan membuat anak kecewa dan semakin menutup diri. Orangtua penting memahami dan mengerti karakter anak ini dengan baik. Jangan memaksa anak untuk melakukan apa yang diinginkan orangtua. Semakin anak dipaksa, maka ia akan semakin tertutup dan menolak apa yang diinginkan orangtua. 

Cobalah untuk menghormati privasinya, dengan tetap melakukan pendekatan-pendekatan khusus yang bisa membuat anak lebih terbuka. Bantu anak untuk menerima karakternya ini. Beri nasehat agar ia tidak merasa tertinggal atau malu dengan dirinya sendiri. 

Itulah sekilas mengenai penyebab introvert pada anak dan bagaimana orangtua untuk menghadapinya. Semoga informasi ini bermanfaat. Yuk Mom, jadilah orangtua terbaik untuk buah hati agar mereka merasa lebih nyaman, penuh penerimaan dan bahagia dengan hidupnya.