8 Tips Mendidik Anak Tanpa Ledakan Emosi yang Membangun Hubungan Positif

Fimela Reporter diperbarui 04 Sep 2024, 14:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Mendidik anak tanpa emosinal merupakan suatu tantangan bagi setiap orangtua. Banyak orangtua yang merasa frustrasi dan terkadang tidak sabar dalam menghadapi anak-anak yang ceria tetapi juga nakal.

Dilansir dari American Psychological Association, didikan tanpa emosi yang meledak-ledak merupakan suatu pendekatan dalam mendidik anak yang lebih menekankan pada pemahaman dan pengaturan emosi orangtua. Orangtua yang menerapkan pendekatan ini akan lebih sabar dan tenang dalam menghadapi perilaku anak serta dapat mengontrol ledakan emosi yang dapat merugikan anak.

Namun, bagaimana cara mendidik anak tanpa emosi? Berikut ini tips mendidik anak tanpa emosi berlebihan yang dapat membantu para orangtua untuk menjadi lebih sabar dan efektif dalam mendidik anak.

1. Bersikaplah Tenang dan Sabar

Dilansir dari KidsHealth, orangtua yang sering mengomel atau mengancam anak akan membuat anak semakin takut atau marah yang nantinya bisa menjadi efek jangka panjang. Sebaiknya, ketika anak membuat kesalahan atau melakukan sesuatu yang salah, penting untuk setiap orangtua tetap tenang dan sabar.

Cobalah untuk mengontrol emosimu dan hindari mengeluarkan suara yang keras atau kata-kata yang kasar. Berbicaralah dengan tenang dan jelas, dan jelaskan secara baik-baik bahwa perilakunya tidak tepat.

2. Berbicara dengan Lebih Banyak Memuji daripada Menegur

Anak-anak senang mendapat pujian atau pengakuan atas perilakunya yang baik. Ketika mereka melakukan hal-hal yang baik, berikanlah pengakuan yang layak. Dengan memuji perilaku positif anak dapat membangun kepercayaan diri anak dan memperkuat hubungan positif antara orangtua dan anak.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Hindari hukuman fisik pada anak karena dapat merusak hubungan antara orangtua dan anak

Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Shutterstock)

3. Jadilah Pendengar Yang Baik

Anak juga membutuhkan perhatian khusus ketika ia sedang mengungkapkan sesuatu atau berbicara dengan orangtuanya. Sebagai orangtua juga harus menjadi pendengar yang baik untuk si kecil. 

Cobalah untuk memberikan perhatian sepenuhnya pada anak dan jangan memotong mereka ketika berbicara. Dengan menjadi pendengar yang baik dapat memperkuat hubungan antara orangtua dan anak. Karena, dengan hal ini anak akan merasa lebih diterima dan didengar.

4. Berikan Pilihan

Memberikan pilihan kepada anak dapat membantu mereka untuk lebih mandiri dan terlibat dalam pengambilan keputusan. Cobalah untuk memberikan pilihan dalam hal-hal yang bisa diterapkan, seperti pilihan antara dua jenis makanan atau pilihan kegiatan setelah makan siang. Dengan memberikan pilihan kepada anak dapat membantu memperkuat hubungan antara orangtua dan anak serta memperkuat rasa percaya diri anak.

5. Hindari Menggunakan Hukuman Fisik

Dilansir dari HealthyChildren, menerapkan hukuman fisik dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik pada anak. Tak hanya itu, perilaku ini juga dapat merusak hubungan antara orangtua dan anak yang efeknya bisa dalam jangka panjang.

6. Ciptakan Batasan dan Konsekuensi yang Jelas

Sebagai orangtua wajib menciptakan batasan tentang suatu perilaku dan memberikan konsekuensi yang jelas jika anak melanggar batasan tersebut.  Sebab, menerapkan konsekuensi dan konsisten dapat membantu anak memahami dan memperbaiki perilaku yang tidak tepat. Namun, konsekuensi tersebut haruslah proporsional dengan pelanggaran yang dilakukan oleh anak.

3 dari 3 halaman

Orangtua merupakan figur utama atau teladan bagi anak.

Ilustrasi ayah dan anak/copyright freepik.com

7. Mengambil Waktu Untuk Dirimu Sendiri

Orangtua yang sibuk dengan pekerjaan, tugas rumah tangga, dan kegiatan anak-anak seringkali membuat frustrasi. Oleh karena itu, penting untuk memulihkan perasaan dan emosi orantua dengan mengambil waktu sejenak untuk diri sendiri.

Dilansir dari Verywell Family, menerapkan waktu "me time" dapat mengatasi stres dan kelelahan. Cara ini juga efektif untuk mengembalikan tenaga dalam menghadapi anak-anak.

8. Menjadi Teladan yang Baik

Orangtua merupakan figur utama atau teladan bagi anak. Orangtua yang menunjukkan sikap teladan yang baik mampu memengaruhi sikap anak dalam membangun kepercayaan diri, mengembangkan kemampuan sosial, dan menjadi individu yang lebih baik.

Demikian tips mendidik anak tanpa emosi meledak-ledak. Dengan menerapkan pendekatan didikan tanpa emosi, orangtua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, mandiri, dan bertanggung jawab. Anak juga akan lebih mampu mengatur emosinya sendiri, karena mereka memperoleh contoh yang baik dari orangtuanya yang mampu menghadapi emosi.

 

*Penulis: Amelia Septika