Fakta di Balik 6 Mitos Populer Seputar Kolesterol

Fimela Reporter diperbarui 14 Mar 2023, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kolesterol kerap memicu kesalahpahaman pada banyak orang. Terlepas dari kenyataan bahwa kolesterol dapat membahayakan tubuh, ada beberapa mitos kolesterol yang dipercaya banyak orang. Kebanyakan mitos-mitos tersebut berasal dari persepsi orang awam. Namun, nyatanya, mitos tersebut tidak semuanya terbukti benar, perlu adanya penelitian dari pihak medis. 

Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, berikut beberapa mitos yang kerap dipercaya oleh banyak orang;

Mitos : Kolesterol adalah lemak jahat bagi tubuh

Kolesterol adalah lemak yang mengalir pada aliran darah dan terbagi menjadi dua, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). Mitos yang berkata bahwa semua kolesterol berdampak buruk pada tubuh adalah tidak benar.

Nyatanya, kolesterol HDL merupakan kolesterol baik yang mampu melawan sebagian kolesterol LDL atau kolesterol jahat yang meningkatkan risiko penyakit stroke atau jantung. Ini menunjukkan bahwa tidak semua kolesterol jahat bagi tubuh, masih ada bagian kolesterol baik yang membantu melindungi tubuh.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Mitos: Semua makanan kolesterol tinggi menyebabkan penyakit jantung

Ketahui fakta yang sebenarnya dari beberapa mitos seputar kolesterol ini. (unsplash.com/@molnj)

Mitos mengatakan bahwa semua makanan yang berkolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, namun belum ada penelitian lebih lanjut mengenai itu. Faktanya, banyak makanan sehat yang tinggi kolesterol, contohnya telur dan udang. Walau memiliki kolesterol tinggi, namun tidak mengandung banyak lemak jahat sehingga tidak menyebabkan penyakit jantung.

Mitos : Makanan terbaik untuk kolesterol adalah gandum dan sereal Oat 

Gandum adalah jenis biji-bijian yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan karena mengandung banyak nutrisi baik. Memang faktanya gandum menjadi alternatif makanan sehat untuk mengatasi kolesterol tinggi, dan bisa memengaruhi penurunan berat badan. Hal itu terjadi karena kandungan serat dalam biji-bijian yang  dapat membantu mengurangi rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang. Namun perlu diwaspadai pula kandungan karbohidratnya yang sangat tinggi. 

3 dari 4 halaman

Mitos: Kolesterol tinggi memiliki gejala

Ketahui fakta yang sebenarnya dari beberapa mitos seputar kolesterol ini. (unsplash.com/@hieptltb97)

Mitos tersebut tidak benar, satu-satunya cara untuk mengetahui seberapa tinggi rendahnya kadar kolesterol pada tubuh adalah melalui pengambilan tes darah. Dengan melakukan tes tersebut, akan terlihat kadar kolesterol, gula darah, dan diabetes. Normalnya, angka kolesterol pada orang dewasa adalah tidak lebih dari 200mg/dL.  

Mitos: Perempuan tidak berisiko terkena penyakit jantung

Mitos ini tidak dibenarkan, semua orang berpotensi terkena kolesterol tinggi yang menyebabkan penyakit jantung, tak terkecuali perempuan. Setelah memasuki tahap menopause, banyak terjadi perubahan pada hormon perempuan. Di tahap inilah banyak menemukan bahwa kadar kolesterol baik atau HDL mereka menurun, dan kadar kolesterol jahat LDL nya mungkin meningkat.

Jangan pernah mengabaikan hal ini, perlu ada rasa khawatir akan gejala-gejala penyakit jantung. Bahkan, penyebab kematian penyakit jantung paling umum dialami oleh perempuan. 

4 dari 4 halaman

Mitos: Orang yang berbadan kurus tidak memiliki kolesterol tinggi

Ketahui fakta yang sebenarnya dari beberapa mitos seputar kolesterol ini. (unsplash.com/@iyunmai)

Seseorang yang memiliki angka timbangan berlebih mungkin lebih cenderung memiliki kolesterol tinggi, namun tidak menutup kemungkinan bagi orang yang berbadan kurus. Kolesterol tinggi bisa menyerang siapa saja terlepas dari berat badannya dan semua bisa terlihat setelah melakukan pemeriksaan.

Mitos:  Telur jahat karena kolesterol tinggi

Telur termasuk sumber makanan sehat yang bernutrisi dan berprotein tinggi. Sebutir telur mengandung kurang lebih 200mg/dL kolesterol. Namun, cara kerja kolesterol dalam telur berbeda dengan makanan lainnya.

Mengonsumsi telur bisa meningkatkan kadar kolesterol HDL baik. Dapat terkena kolesterol tinggi jika dipadukan dengan makanan berlemak lainnya, seperti sosis, bacon, dan daging ham. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk hanya memakan satu butir telur bagi orang yang memiliki kolesterol tinggi. 

Intinya, jangan terlalu memaksakan diri untuk memotong sepenuhnya, tidak masalah mengonsumsi makanan tinggi kolesterol asalkan tahu porsinya dan tidak berlebihan. Segera untuk melakukan tes pemeriksaan darah agar mengetahui tinggi rendahnya kadar kolesterol dan tahu apa langkah baik selanjutnya.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries