Fimela.com, Jakarta Apakah Mom kerap mendapati buah hati sering menangis di malam hari? Menjadi hal yang umum jika bayi sering menangis di malam hari. Hal ini bisa dipengaruhi beberapa faktor mulai dari kondisi ruangan yang tidak nyaman atau mereka merasa lapar.
Alasan paling umum mengapa bayi menangis di malam hari adalah karena mereka lapar atau perlu mengganti popok. Alasan lainnya bisa karena merasa tidak nyaman atau tidak enak badan. Mengetahui apa yang bisa membuat bayi tidak nyaman atau selalu rewel di malam hari, dapat membantu Mom mempermudah untuk mengetahui mengapa mereka menangis.
Nah, berikut beberapa alasan mengapa bayi sering menangis di malam hari. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Merasa Lapar
Bayi yang masih kecil perlu sering diberikan asupan karena perutnya masih kecil. Meskipun jeda antara waktu makan dapat berubah, memberi makan setiap 2-3 jam pada awalnya bukanlah hal yang aneh. Bayi yang baru lahir bangun untuk menyusu lebih sering di malam hari seperti di siang hari dan pola tidurnya tidak jauh berbeda antara siang dan malam. Mereka akan tidur lebih lama dan memiliki jeda yang lebih lama antara waktu makan malam pada usia sekitar 3 bulan.
2. Mengalami Penumpukan Gas pada Perut
Bayi mungkin membutuhkan bantuan untuk membuang angin yang terperangkap. Terkadang bayi menelan udara saat menyusu, yang membuat mereka tidak nyaman. Untuk membantu menghentikan hal ini terjadi, dudukkan atau pegang bayi dengan tegak saat menyusu. Mom juga bisa mengurangi penumpukan gas sehabis menyusu, dengan menggendong bayi tegak di bahu atau di pangkuan sambil mengusap punggungnya dengan lembut untuk membantu udara keluar.
3. Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi bisa menjadi penyebab lain bayi menangis. Biasanya dimulai sekitar usia 6 bulan tetapi dapat dimulai kapan saja. Tumbuh gigi bisa menyakitkan, dan bahkan bisa membuat mereka demam, menangis dan membuat mereka terjaga di malam hari. Ada beberapa cara untuk membantu menenangkan bayi yang sedang tumbuh gigi, seperti mengompres dengan air dingin, memberikan obat demam anak-anak seperti parasetamol atau ibuprofen, atau Mom juga dapat meredakan nyeri gusinya dengan menggosok lembut dengan jari bersih.
4. Refluks/ Kolik
Refluks atau kolik dapat menyebabkan bayi mengeluarkan ASI setelah menyusu dan mungkin juga membuatnya cegukan. Ini juga dapat membuat mereka terjaga di malam hari, terutama setelah makan. Jika menurut Mom si kecil menangis karena refluks, bicarakan dengan pengunjung kesehatan atau dokter untuk meminta nasihat.
5. Sakit Perut
Jika bayi secara umum sehat tetapi menangis di malam hari tanpa alasan, selama lebih dari 3 jam sehari dan setidaknya 3 hari dalam seminggu, ia mungkin mengalami kolik. Kolik dapat mempengaruhi sebanyak 1 dari 5 bayi. Penyebabnya tidak diketahui tetapi kemungkinan karena kram usus atau ketidaknyamanan perut lainnya. Bayi yang kolik dapat menyusahkan orang tua, tetapi masalahnya pada akhirnya akan berlalu ketika bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan dan biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
6. Sembelit
Sembelit dapat menyebabkan bayi menangis tetapi biasanya akan berhenti setelah buang air besar. Bayi yang diberi susu formula lebih cenderung mengalami sembelit. Tanda-tanda bayi mengalami konstipasi antara lain menangis, mudah rewel, atau sakit sebelum buang air besar, buang angin/ gas berbau tidak sedap, dan perut yang keras.
Untuk menghindari bayi yang diberi susu formula mengalami sembelit, periksa apakah Mom menggunakan susu formula dan air dalam jumlah yang tepat seperti yang direkomendasikan pada kemasan. Terlalu banyak susu atau terlalu sedikit air dapat menyebabkan bayi mengalami sembelit.