Fimela.com, Jakarta Pernahkah Mom mendapati buah hati yang masih bayi menangis tanpa henti hingga berjam-jam? Bayi yang menangis secara terus menerus, menandakan bahwa ia sedang kolik.
Para ahli menyebutkan jika kondisi kolik pada bayi akan ditandai dengan tangisan lebih dari tiga jam dalam sehari. Mengutip dari laman parents.com, tangisan ini bisa disebabkan oleh beragam hal mulai dari bayi haus, lapar, kepanasan, kedinginan atau mengalami sakit.
Pada dasarnya, hal ini wajar terjadi pada bayi. Hanya saja, tangisan yang berlebihan dan berlangsung lama kerap membuat orangtua merasa cemas, khawatir dan panik. Umumnya, kolik pada bayi terjadi pada bayi dengan rentang usia 2 hingga 4 bulan. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kolik ini pun bisa sembuh. Penangangan kolik tak perlu menggunakan terapi obat.
What's On Fimela
powered by
Tanda Kolik Pada Bayi
Ada beberapa tanda yang bisa dilihat dari orangtua saat bayi kolik. Adapun tanda tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Bayi menangis secara terus menerus, lebih dari tiga jam dalam sehari. Tangisan ini juga sering terjadi hingga 3 kali dalam seminggu. Tak hanya itu saja, tangisan bisa terjadi selama beberapa minggu ke depan.
- Tangisan bayi cenderung keras dan intens. Bayi seperti sedang kesakitan atau berteriak karena tak nyaman.
- Saat menangis, bayi cenderung sulit untuk ditenangkan.
- Sulit diketahui penyebab bayi menangis hingga kolik ini. Karena biasanya, tangisan terjadi secara tiba-tiba.
- Umumnya, waktu bayi kolik adalah sore atau malam hari. Dan ini bisa diprediksi sebelumnya oleh orangtua.
- Saat menangis wajah bayi memerah, tangan mengepal dan lutut ditekuk. Dalam beberapa kasus, bayi yang sedang kolik juga akan melengkungkan punggungnya. Tidak sedikit dari bayi ini bibirnya menjadi lebih pucat saat menangis.
Penyebab Kolik
Sejauh ini, belum diketahui penyebab pasti kolik pada bayi. Tapi, beberapa ahli menduga jika kolik erat kaitannya dengan perasaan tidak nyaman yang dialami bayi. Perasaan tidak nyaman ini bisa karena adanya masalah sistem pencernaan, kesakitan pada bagian tubuh tertentu, hingga bayi berada di lingkungan yang tidak nyaman.
Ketika bayi memiliki banyak gas di saluran cernanya, terlalu lapar, terlalu kenyang, berada di ruangan yang terlalu dingin atau panas, dekat dengan perokok aktif, berada di lingkungan kumuh dan berisik serta kesakitan karena risiko penyakit tertentu, ini rentan membuatnya kolik.
Cara Mengatasi Kolik Pada Bayi
Mom perlu melakukan beberapa cara untuk menenangkan bayi saat kolik. Namun yang pasti, sebelum mencoba menenangkan bayi, pastikan agar Mom juga memiliki perasaan tenang dan sabar. Pastikan agar Mom tidak terlalu panik apalagi khawatir berlebih. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kolik pada bayi.
- Gendong bayi sambil diayun-ayunkan. Hal ini bisa membuat bayi merasa lebih nyaman dan tenang. Bayi yang menangispun, perlahan akan tenang dan berhenti menangis.
- Mandikan bayi dengan air hangat setelah ia berhenti menangis. Mandi air hangat memberikan ketenangan tersendiri termasuk untuk bayi.
- Pijat tubuh bayi dengan lembut dan oleskan minyak telon. Aroma wangi minyak telon memberi efek ketenangan. Pijatan lembut dari tangan Mom, akan membuat tubuh bayi lebih rileks.
- Bawa bayi jalan-jalan di sekitar rumah sambil dinyanyikan. Suara nyanyian Mom yang lembut dan lirih, akan memberikan efek ketenangan tersendiri.
Itulah sekilas mengenai kolik pada bayi. Tak perlu khawatir berlebih saat bayi kolik, karena ini bukan penyakit. Kolik juga tak berbahaya. Biasanya, kolik akan sembuh setelah usia bayi 6 bulan. Tapi, jika kolik ditandai dengan beberapa gejala seperti menurunnya nafsu makan bayi, berat badan turun drastis, bayi tidak bisa tidur dan sejenis, jangan ragu untuk mengonsultasikan hal ini dengan dokter atau bidan ahlinya. Semoga informasi ini bermanfaat.