Fimela.com, Jakarta Menurut psikologi, orang yang jenius memiliki tingkatan intelektual yang luar biasa. Mengetahui tingkat intelektual seseorang biasa menggunakan tes intelligence quotient (IQ). Bisa dikatakan sangat jenius jika mencapai skor IQ diatas 130. Namun, tetap tidak cukup untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang hanya dengan skor IQ.
Pertanyaannya adalah apa yang membuat seseorang sangat jenius? Sebenarnya tidak ada yang tahu persis apa yang membuat seseorang menjadi jenius. Komponen genetik memiliki dampak yang besar kepada orang-orang tertentu. Jenis gen tertentu bisa memengaruhi seberapa besar kekuatan intelektual yang dimiliki dan memengaruhi motivasi, kepercayaan diri, dan karakteristik lainnya.
Ada beberapa ciri tertentu yang dimiliki oleh otak orang-orang jenius atau yang memiliki kecerdasan tinggi dikutip dari Health Line.
What's On Fimela
powered by
Volume otak yang lebih besar
Orang jenius tampaknya memiliki jaringan koneksi otak yang lebih baik. Ini mengarah pada pemikiran lebih cepat dan kompleks, kepekaan sensorik yang tinggi, dan pemrosesan emosional. Otak yang cerdas bisa mengalami respons yang berlebihan ketika sangat peka terhadap perasaan orang lain. Ini dapat membantu untuk berhubungan dengan orang lain. Namun, terkadang bisa membuat kewalahan dan melelahkan.
Selalu ingin tahu
Rasa ingin tahu yang tinggi lebih mungkin mengembangkan cara berpikir baru dan menemukan ide-ide yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Orang-orang yang dianggap jenius gigih untuk mencari pengetahuan yang hampir obsesif, melebihi apa yang dianggap masuk akal oleh orang kebanyakan.
Memiliki memori yang panjang
Orang yang jenius cenderung memiliki kemampuan untuk menyimpan memori dalam jangka panjang. Faktanya, kemampuan untuk memperhatikan dan mengamati dapat berhubungan dengan berbagai jenis kecerdasan. Mereka juga memproses informasi yang didapat dengan cepat.
Rasa empati yang tinggi
Empati sering digambarkan sebagai kemampuan untuk mengalami sesuatu dari sudut pandang orang lain, ini merupakan komponen inti dari kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan untuk memahami emosi dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat dan produktif. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi umumnya memiliki kesadaran yang cukup baik tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Empati juga dapat muncul sebagai tingkat pertimbangan dan penerimaan yang lebih dalam dari berbagai pengalaman orang lain.
Lebih senang sendiri
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa orang cerdas cenderung tidak menyukai orang lain atau memiliki sedikit teman. Biasanya orang yang jenius memiliki kepribadian introvert. Mereka lebih suka menyendiri karena semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi, semakin sedikit pula waktu yang miliki untuk intropeksi diri, memecahkan suatu masalah, dan memikirkan ide baru.
Mudah khawatir tentang berbagai hal
Khawatir disini dimaksudkan agar mempersiapkan diri dari hal-hal tidak menyenangkan yang mungkin akan terjadi. Orang yang sangat cerdas menghabiskan lebih banyak waktu untuk khawatir karena mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang potensi ancaman dan ingin mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan.
Pintar mengontrol emosi
Setiap orang pasti berurusan dengan perasaan emosional yang menyakitkan atau tidak diinginkan, normal terjadi dalam kehidupan. Hanya bagaimana ia menghadapi perasaan tersebut, dengan baik atau bahkan melebihi kemampuan orang tersebut. Secara umum orang yang jenius dapat mengenali emosi yang kompleks. Mereka melatih mengendalikan diri sendiri untuk mengungkapkan perasaannya pada waktu yang tepat dan mengekspresikan dengan cara yang aman dan sehat.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries