Cara Baru Matthew M Williams Menghadirkan Seleranya dalam Ciri Khas Givenchy yang Dibangun Hubert dalam Koleksi FW23 Womens RTW

Annissa Wulan diperbarui 08 Mar 2023, 20:30 WIB
Runway Givenchy kali ini kembali di ruangan serba putih. Givenchy berfokus pada pakaian milik Ecole Militaire, mengulangi formula untuk koleksi busana khusus pria yang lalu. Foto: Document/Givenchy.
Williams menambahkan elemen khusus yang segar untuk busana khusus perempuan. Dengan jahitan hitam di bagian pinggang, beberapa di antara article dalam koleksi ini dibuat di atelier couture. Foto: Document/Givenchy.
Fase Williams 2.0 di Givenchy terlihat jelas pada jahitan dan palet monokromatik. Siluet-siluet busana kontemporer yang sangat konservatif didekonstruksi merupakan penemuan Williams sendiri. Foto: Document/Givenchy.
Kali ini lebih radikal. Givenchy banyak bermain dengan siluet tumpuk, di mana bahan kulit ditempatkan di atas rajutan atau rok. Ada juga denim Jepang diikatkan pada houndstooth atau celana kicky dari kain busana pria. Foto: Document/Givenchy.
Walaupun bahan-bahan yang digunakan beragam, koleksi ini dibuat dengan lapisan agregat yang sama. Secara halus, Givenchy mencerminkan naluri serupa yang diungkapkan pada pertunjukan pada bulan Januari lalu. Foto: Document/Givenchy.
Arsip sketsa gaun-gaun Hubert digunakan kembali dengan mempertimbangkan desain Williams. Sulaman bunga hitam yang diaplikasikan di atas kain teknis, diadaptasi dari karya Hubert multi-warna di kain yang lebih tradisional. Foto: Document/Givenchy.
Williams berdialog untuk membuat pakaian yang diinginkan. Ia terinspirasi oleh para perempuan di sekitarnya. Bersama Roitfeld, Williams membentuk identitas pakaian perempuan Givenchy yang terdiri dari banyak generasi dan benua. Foto: Document/Givenchy.