Fimela.com, Jakarta Rumah mode Heliot Emil menghadirkan pertunjukan yang tidak biasa saat memamerkan koleksi Autumn Winter 2023-2024 pada (28/2) di Paris Fashion Week.
Seorang model tampak berjalan di landasan pacu dengan santainya mengenakan setelan jaket hitam yang diselimuti kobaran api. Model itu mengenakan jaket dengan hoodie dan celana longgar dengan detail resleting, dipadukan dengan sepatu clunky. Tampilan berlapis itu dilengkapi dengan tas kotak kecil, tas ransel, topi baseball, dan hoodie lain yang diikatkan di pinggang sang model.
Dari tengah kerumunan, terlihat staf yang menunggu dengan alat pemadam kebakaran. Sejumlah seleb yang hadir di show Heliot Emil seperti Avril Lavigne dan Tyga pun tampak bersemangat mengeluarkan ponsel mereka.
Potongan video sang model yang dibakar oleh api itu pun menjadi viral di media sosial. Beberapa warganet mengatakan aksi model yang dibakar api tersebut mengingatkan mereka pada karakter Katniss Everdeen dalam film “Hunger Games” dan Kanye West yang membakar dirinya di atas panggung Donda.
Terinspirasi Karya Pahatan Henry Moore
Bertajuk ‘CONNECTED FORMS’, koleksi ini terinspirasi oleh karya pahatan Henry Moore, seniman patung paling terkenal pada abad ke-20. Sang direktur kreatif sekaligus founder Heliot Emil, Julius Juul menciptakan koleksi yang mempertanyakan bentuk dan pola tradisional.
Melalui presentasi ini, Julius Juul juga bertujuan memberikan penekanan pada bahan dalam koleksinya sendiri yang tahan panas dan tahan air. Karena itu, pada presentasinya kali ini, ia menampilkan model yang dibakar oleh api.
Koleksi CONNECTED FORMS menampilkan desain unik dan avant-garde yang menangkap esensi seni Moore. Banyak patung Moore dipajang di luar ruangan di ruang publik, hal ini memberikan patina alami pada karya seni dan tekstur unik yang dipengaruhi oleh lingkungan karya tersebut.
Pengaruh lain dari pahatan ditampilkan dalam bentuk resleting melengkung, siluet morphed, detail asimetris, dan bentuk berlebihan. Garis pola organik menciptakan volume dan bentuk yang aneh dalam bentuk jaket, celana, dan gaun yang tampak seperti pahatan.
“Garis asimetris berlanjut hingga ke detail penutup saku dan jahitan. Setiap bagian dalam koleksi merupakan interpretasi dengan caranya sendiri dan menangkap esensi dari patung Moore,” demikian keterangan Heliot Emil.
Heliot Emil didirikan pada 2016 oleh saudara laki-laki Julius dan Victor Juul, yang menamai merek tersebut dengan nama kakek buyut mereka. Merek ready-to-wear ini berfokus pada pakaian uniseks monokromatik yang terinspirasi dari akar Skandinavia.