Fimela.com, Jakarta Siapa yang tak ingin memiliki pernikahan bahagia? Bisa dipastikan bahwa semua orang menginginkan pernikahan yang bahagia. Setiap orang juga menginginkan pernikahan yang penuh cinta, ketulusan dan kesetiaan di dalamnya. Tak hanya baik untuk kesehatan mental seseorang, studi yang dilakukan para ahli juga menemukan jika pernikahan bahagia berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik.
Sebuah studi yang diterbitkan di Jurnal BMJ Open Diabets Research and Care menyebutkan jika pernikahan jangka panjang, baik itu yang bahagia atau mengecewakan, berpengaruh besar pada gula darah dalam tubuh. Semakin bahagia pernikahan seseorang, besar dampaknya untuk kestabilan kadar gula dalam darahnya. Sebaliknya, pernikahan yang kurang bahagia, ini bisa meningkatkan kadar gula tersebut.
What's On Fimela
powered by
Memiliki Pasangan Romantis Bantu Stabilkan Gula Darah
Mengutip dari laman nypost.com, seseorang yang memiliki pasangan romantis, membantunya memiliki gula darah yang stabil dalam tubuh. Para ahli menemukan jika orang dengan pasangan romantis, lebih mungkin memiliki kadar gula yang rendah dalam darah. Ini juga memungkinkan seseorang merasa sangat bahagia. Sehingga mendorongnya untuk memiliki pola hidup yang lebih sehat.
Studi yang melibatkan sedikitnya 3.335 partisipan, ditemukan bahwa orang-orang ini memiliki kadar gula rendah saat pernikahannya bahagia atau tanpa masalah. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki banyak masalah dalam pernikahan, berpotensi mengalami beragam masalah kesehatan, termasuk masalah naiknya gula darah.
Pernikahan Berpengaruh Pada Kesehatan Secara Keseluruhan
Katherine Ford, salah satu ahli yang terlibat dalam studi ini juga menyebutkan jika kehidupan pernikahan tak hanya berpengaruh pada gula darah. Ini juga berpengaruh besar terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Termasuk berpengaruh terhadap baik buruknya kesehatan jantung seseorang.
Studi lain di Harvard menyebutkan jika pernikahan memberi banyak manfaat. Studi dilakukan Unit Studi Algorithm for Comorbidities, Associations, Length of stay and Mortality (ACALM). Studi ini dilakukan pada sedikitnya 25 ribu partisipan pada tahun 2000 hingga 2013. Dari studi tersebut ditemukan, pasangan yang menikah, memiliki kemungkinan selamat dari risiko jantung lebih banyak sebanyak 14 persen. Mereka juga lebih cepat pulih dari sakitnya. Beberapa bahkan bisa keluar dari rumah sakit setelah dua hari menjalani perawatan.
Karena begitu berpengaruhnya pernikahan terhadap kesehatan, usahakan untuk menjaga pernikahan agar senantiasa bahagia. Usahakan juga untuk menjalani pernikahan tersebut dengan lebih bijaksana dan bertabur cinta. Semoga informasi ini bermanfaat.