Waspadai Tangan Kesemutan sebagai Tanda Dini Stroke yang Perlu Diketahui

Fimela Reporter diperbarui 06 Mar 2023, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tangan kesemutan merupakan kondisi yang umum yang sering terjadi. Ketika tangan kesemutan terjadi, orang merasakan sensasi mati rasa, kesemutan, atau terbakar pada tangan. Biasanya, kondisi ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa menit atau setelah mengubah posisi tangan. 

Namun, dalam beberapa kasus, tangan kesemutan dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius. Apabila tangan mengalami kesemutan secara terus-menerus dan berulang bisa menjadi tanda gejala penyakit stroke, lho. 

Menurut American Stroke Association, stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau terputus. Stroke bisa mengakibatkan kerusakan otak dan berdampak pada kemampuan seseorang untuk bergerak, berbicara, bahkan bernafas. 

Selain itu, gejala lainnya seperti tangan kesemutan juga dapat menjadi tanda awal dari stroke. Ketika stroke terjadi, pasokan darah ke otak terputus dan sel-sel otak kehilangan oksigen dan nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada saraf yang mengontrol pergerakan dan sensasi pada tangan.

Akibatnya, tangan atau jari-jari tangan dapat mengalami kesemutan atau mati rasa.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Segera mencari bantuan medis jika tangan kesemutan berlangsung lama

Ilustrasi Pusing/https://www.shutterstock.com/Fizkes

Ketika seseorang mengalami tangan kesemutan yang berlangsung lama dan tidak hilang, ini bisa menjadi tanda bahaya. Tangan kesemutan yang disertai dengan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan kesulitan berbicara juga harus diwaspadai.

Jika kamu atau seseorang di sekitar kamu mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera mencari bantuan medis darurat. Semakin cepat seseorang mendapatkan perawatan medis, semakin baik kemungkinan pemulihan yang ada.

Meskipun pengobatan stroke dapat membantu mengurangi kerusakan otak yang terjadi, pencegahan masih tetap menjadi yang terbaik. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke antara lain:

1. Menerapkan pola makan sehat dan seimbang

Dilansir dari Mayo Clinic, menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting dalam pencegahan stroke. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak jenuh atau kolesterol tinggi, serta mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan dan sayuran.

2. Rutin berolahraga

Olahraga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga berat badan yang sehat. Sebaiknya lakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari.

3 dari 3 halaman

Menerapkan gaya hidup sehat menjadi kunci utama mencegah risiko terkena stroke

©Shutterstock

3. Menghindari merokok dan minum alkohol

Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko stroke. Jika kamu seorang perokok aktif, sebaiknya segera berhenti dan menghindari paparan asap rokok. Selain itu, perlu diingat untuk meminum alkohol sebaiknya dalam batas yang wajar.

4. Menjaga kadar kolesterol

Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal juga dapat membantu mencegah stroke. Kamu bisa melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin. Apabila ditemukan kadar kolesterol tinggi, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

5. Mengontrol diabetes

Dilansir dari Healthline, diabetes dapat menjadi faktor pemicu risiko stroke. Jika kamu memiliki diabetes, pastikan untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal dan melakukan pengobatan yang tepat.

Demikian bentuk pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk mencegah risiko terkena stroke. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa tangan kesemutan memang bisa menjadi tanda awal dari stroke.

Namun, tangan kesemutan juga dapat terjadi karena kondisi medis lain seperti cedera saraf, carpal tunnel syndrome, atau gangguan sirkulasi darah. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis ketika tangan kesemutan terjadi dan berlangsung lama.

 

*Penulis: Amelia Septika