Fimela.com, Jakarta Pria yang suka melakukan ghosting bukan hanya menyakiti hati perempuan, tapi sebenarnya punya masalah di dalam dirinya sendiri. Jika ingin fokus dengan rasa sakit yang ditimbulkan, tentu kita akan membenci para pria tukang pemberi harapan palsu ini. Tapi tahukah kamu bahwa ternyata pria yang suka lakukan ghosting sebenarnya menyimpan sekian sifat jelek dalam dirinya. Apa sajakah sifat jelek itu? Cek berikut ini!
What's On Fimela
powered by
1. Tidak percaya diri
Sebenarnya pria yang melakukan ghosting punya masalah kepercayaan diri. Kemungkinan besar ia punya rasa percaya diri yang rendah atau minder. Ia merasa tidak layak dicintai, penuh kecurigaan dan prasangka sehingga dia sendiri tidak percaya dengan orang yang mencintainya. Di sisi lain, sebenarnya dia juga ingin dicintai. Akhirnya ia menunjukkan sikap membingungkan karena masalah self-esteem yang belum ia selesaikan.
2. Masa lalu yang menyakitkan
Terkadang tindakan ghosting bisa dipicu oleh trauma masa lalu tentang cinta atau hubungan dengan seseorang yang dekat dengannya. Mungkin ada sesuatu yang membuatnya sulit percaya akan cinta atau tidak bisa membangun komunikasi yang semestinya sehingga hubungan cinta tak pernah berjalan baik untuknya. Karena terpatok dengan masa lalu, dan dia belum bisa berdamai dengan hal itu, akhirnya ia menunjukkan sikap ghosting pada seseorang.
3. Tidak dewasa
Orang yang melakukan ghosting jelas tidak dewasa. Daripada bicara dengan jujur apa adanya, ia memilih menjadi pengecut dengan cara menghilang tanpa kabar atau pergi begitu saja tanpa penjelasan. Orang seperti ini sebenarnya pengecut dari caranya bersikap dan berpikir. Ia takut menghadapi masalah yang ia timbulkan sendiri dan lebih memilih melarikan diri karena ia merasa itulah cara termudah 'menyelesaikan' masalah.
4. Insecure
Keburukan lain yang pelaku ghosting miliki adalah insecurity. Siapa pun di dunia ini pasti memiliki sesuatu yang membuatnya insecure. Tapi orang yang sangat gelisah dan cemas dengan sesuatu yang membuatnya minder akan selalu merasa tidak aman dengan segala bentuk hubungan, apalagi hubungan cinta. Ia pasti meragukan cintamu, mengabaikanmu hingga bersikap tarik ulur untuk 'mengujimu', ia bahkan tidak yakin pada dirinya sendiri, jadi sebenarnya dialah inti masalahnya.
5. Manipulatif
Pelaku ghosting sebenarnya manipulatif dan pasif-agresif. Ia merasa superior atau memiliki kendali atas suatu hubungan cinta ketika bisa memanipulasi perasaan orang lain. Dengan kata lain, selain memiliki self-esteem rendah, dia juga manipulatif secara emosional. Dia akan menunjukkan sikap tarik ulur demi bisa mempertahankanmu di sisinya, tapi sebenarnya dia sendiri tidak yakin apakah perasaannya tulus padamu. Dia hanya ingin memanfaatkan perasaanmu.
6. Tidak bertanggung jawab
Orang yang melakukan ghosting juga tipe yang tidak bisa dipercaya dalam memegang tanggung jawab. Jika ia berani menindaklanjuti, maka seharusnya ia berani bertanggung jawab atas tindakannya. Memberikan kejelasan dan kepastian adalah bentuk dasar dari tanggung jawab dalam sebuah hubungan cinta. Bersikap terbuka dan apa adanya juga menjadi kunci komunikasi yang baik dengan pasangan. Jika dalam hal ini saja tak bisa ia tangani dengan baik, apalagi urusan lainnya.
Jadi jika bertemu dengan orang yang melakukan ghosting padamu, jangan terlalu kesal lagi, karena sekarang kamu tahu bahwa ternyata kamu diselamatkan dari seseorang yang punya sekian sifat jelek di atas.
#Breaking Boundaries