Fimela.com, Jakarta Pada dasarnya, ibu rumah tangga atau pun ibu bekerja, keduanya sama-sama hebatnya. Keduanya juga sama-sama memiliki segudang kebaikan dalam dirinya. Setelah menikah dan membina rumah tangga, ada beberapa perempuan yang memutuskan fokus mengurus rumah tangga, suami dan anak-anaknya. Tapi, ada pula perempuan yang tetap harus bekerja. Dari keduanya, kira-kira mana yang lebih mudah?
Menjadi Ibu Bekerja
Bagi beberapa orang yang memutuskan tetap bekerja setelah menjadi ibu, pekerjaan menjadi hiburan tersendiri baginya. Dengan bekerja, ia bisa bertemu orang-orang yang bisa diajak berbicara santai pun serius.
Perjalanan menuju tempat kerja, membantu seseorang untuk melihat perkembangan zaman dan dunia setiap harinya. Mereka bahkan bisa istirahat dari rutinitas melaksanakan tugas rumah tangga dengan sekedar minum kopi atau cokelat favoritnya. Tapi, terlepas dari semua itu, ia juga merasa sangat bahagia karena ia juga memiliki kesempatan bertemu dengan anak-anak, suami dan orang rumah setelah bekerja. Ini akan membuatnya merasa lebih bahagia dan menikmati hidup.
Meski harus pandai-pandai membagi waktu antara mengurus rumah dan bekerja, beberapa ibu bekerja ternyata sangat menikmati rutinitasnya. Ia pun bisa melakukan semuanya dengan lebih baik.
Mengutip dari laman liputan6.com, seorang ibu asal Australia bernama Sarah Toressan mengatakan, “Jika saya diberi pilihan antara tinggal di rumah dengan anak-anak atau bekerja setelah malam yang sulit. Saya akan memilih bekerja setiap hari. Pergi bekerja jauh lebih mudah daripada berada di rumah bersama anak-anak.”
Menjadi Ibu Rumah Tangga
Menurut Torresan, menjadi ibu rumah tangga adalah hal yang sulit. Tapi, benarkah demikian? Bagi beberapa ibu, mungkin ia akan setuju dengan pendapatnya. Tapi, bagi beberapa lagi, menjadi ibu rumah tangga tak sesulit yang dibayangkan. Menjadi ibu rumah tangga adalah hal yang begitu menyenangkan, patut disyukuri dan mengesankan.
Dengan menjadi ibu rumah tangga, ibu akan banyak tahu tentang tumbuh kembang anak. Ibu juga akan memberikan segala yang terbaik untuk suami, anak-anak pun orang yang ada di rumahnya. Meski terkadang menjadi ibu rumah tangga cukup melelahkan, rasa lelah itu akan tetap terbayar dengan kebahagiaan melihat keluarganya bahagia.
Penelitian Tentang Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga
Terlepas dari mana yang lebih mudah antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga, ini tergantung pada pribadi masing-masing. Survei yang dilakukan pada sedikitnya 2000 ibu di Amerika, menunjukkan bahwa ibu yang memiliki buah hati usia 5 hingga 12 tahun, harus mulai bekerja atau merawat anak sejak lebih awal yakni mulai pukul 06.23 pagi. Ia juga harus mengakhiri pekerjaannya untuk merawat anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga lebih malam pada pukul 20.31. Waktu ini jelas lebih banyak dari jam kerja pekerjaan lainnya.
Studi menemukan jika jam kerja ibu rumah tangga setidaknya sebanyak 98 jam setiap minggunya. Ini 2,5 kali lebih banyak jam dibanding rata-rata pekerjaan. Casey Lewis, seorang manajer senior Health & Nutrition Strategy & Communications di Welch mengatakan "Hasil survei menyoroti betapa menuntutnya peran ibu serta rentetan tugas tanpa henti di dalamnya."
Meski studi menemukan hal di atas, bukan berarti ibu rumah tangga tak bahagia. Baik ibu pekerja atau ibu rumah tangga yang menikmati aktivitasnya, ia akan tetap merasa bahagia. Keduanya sama-sama memiliki cara masing-masing untuk lebih bahagia dan mensyukuri hidupnya. Semoga informasi ini bermanfaat.