Fimela.com, Jakarta Anak yang lebih condong ke arah ekstrover (outie) bisa merasa lebih berenergi dan bersemangat saat berada di tengah banyak orang. Kehadiran orang lain dapat menjadi semacam baterai untuk mengisi ulang energi mereka. Untuk membantu anak ekstrover mencapai kesuksesan dalam hidup, ada sejumlah hal yang bisa kita lakukan dalam mengasuh dan mendampinginya.
Mengutip buku The Introvert Advantage, mempunyai lawan bicara, menerima umpan balik, mengatakan apa yang mereka pikirkan, dan selalu berkegiatan merupakan sumber energi anak-anak ekstrover. Dalam upaya membantunya jadi pribadi yang cerdas dan percaya diri, kita bisa melakukan hal-hal ini untuknya.
What's On Fimela
powered by
1. Menyediakan Waktu untuk Menjadi Teman Bicara Anak
Sediakan waktu untuk menjadi teman bicara atau lawan bicara anak. Beri anak kesempatan untuk menceritakan pengalaman mereka, mengutarakan hal-hal yang ia rasakan, dan menikmati percakapan-percakapan panjang. Pada dasarnya, mempunyai lawanbicara, menerima umpan balik, mengatakan apa yang mereka pikirkan, dan selalu berkegiatan merupakan sumber energi anak-anak ekstrover.
2. Mengembangkan Minat Anak Sejak Dini
Kaum ekstrover mudah terpengaruh oleh lingkungan, khususnya saat mereka remaja, sangatlah penting bagi kita untuk membantu anak mengembangkan minat yang mereka miliki sejak dini. Banyak penelitian yang telah berhasil menunjukkan bahwa seorang remaja dengan minat yang kuat pasti akan lebih terhindar dari masalah. Sebisa mungkin cari tahu minat anak sejak dini, lalu doronglah ia untuk mengembangkannya.
3. Memberikan Umpan Balik atas Sesuatu yang Dilakukan Anak
Anak-anak ekstrover umumnya sangat membutuhkan umpan balik. Beberapa kata dorongan yang positif bisa membuat mereka makin bahagia dan dihargai. Semua anak perlu bercermin agar mereka dapat merenungkan kepribadian mereka. Saat anak telah melakukan sesuatu, meskipun hasilnya tidak sempurna, berilah dia umpan balik atau kata-kata pujian dan apresiasi. Energi anak ekstrover akan terisi kembali tiap kali mendapatkan umpan balik.
4. Memberi Anak Kesempatan Mengutarakan Pikiran Secara Verbal
Anak ekstrover bisa belajar lebih baik sambil menonton televisi atau mendengarkan musik. Jadi tak perlu langsung memarahi anak kalau memiliki cara belajar yang berbeda dari lainnya. Selain itu, kaum ekstrover berpikir dengan berbicara dan memiliki kecenderungan mengutarakan pikiran mereka secara verbal, karena mereka dapat "mendengarkan" pikiran mereka lebih baik dengan cara seperti itu. Di sini kita bisa memberi anak lebih banyak kesempatan untuk mengutarakan isi pikirannya tanpa terlalu membatasi atau mengekang cara berpikirnya.
5. Membantu Anak Menjadwalkan Waktu Tenang
Bantu anak untuk menyadari pentingnya waktu pribadi dan beristirahat. Anak ekstrover bisa terobsesi melakukan banyak hal karena takut ketinggalan dan ini bisa membuatnya kewalahan dan kelelahan sendiri. Di sini, kita bisa membantu anak untuk menjadwalkan waktu tenang. Anak yang paling ekstrover pun tetap butuh jadwal dan waktu untuk istirahat agar bisa tetap nyaman menjalani kesehariannya.
Itu tadi lima strategi sederhana yang bisa dicoba dalam membesarkan anak ekstrover. Semoga informasinya bermanfaat, ya.