Sekarang Bahagia Bersama Anak dan Istri, Ringgo Agus Rahman Ungkap Momen Terburuk dalam Hidup

Rivan Yuristiawan diperbarui 25 Feb 2023, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Aktor Ringgo Agus Rahman kerap membagikan momen bahagia bersama keluarganya di laman sosial media. Namun siapa sangka, jauh sebelum berada di momen sekarang, pria 40 tahun itu sempat berada di fase keterpurukan dalam hidup.

Hal itu dibeberkan Ringgo Agus Rahman saat ditemui awak media di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini. Ayah dua anak itu mengatakan momen terburuk dalam hidupnya itu terjadi sekitar 10 tahun lalu saat ia mengalami kehilangan yang beruntun dalam waktu yang berdekatan.

"Saya rasa semua orang pernah ada di masa terburuk, kalau gue tahun 2011 sampai 2012 itu tahun terburuk gue. Gue kehilangan semuanya, orang yang gue sayang, harta yang gue jaga, kendaraan yang satu-satunya gue punya, sampai anggota tubuh gue yang patah, kaki di saat yang berdekatan," ungkap Ringgo Agus Rahman.

"Itu masa-masa yang nggak gue pengen inget dan udah lewat kondisinya, sekarang udah di titik yang bahagia," lanjutnua kemudian. 

2 dari 3 halaman

Menjalani

Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter Anniversary Pernikahan ke-6. (Instagram/@sabaidieter)

Lebih lanjut, suami dari Sabai Morscheck itu lantas menuturkan jika dirinya tak tahu persis bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan itu. Yang pasti, saat itu ia hanya mencoba menjalani hari demi hari sebaiknya sampai semuanya berangsur membaik.

"Gue cuma milih untuk jalanin aja dan entah bagaimana gua di keadaan lebih baik. Gua bingung, tiba-tiba bangkit, gara-gara siapa, bangun tiba-tiba bangkit ya nggak tahu," paparnya.

3 dari 3 halaman

Bawa Pengaruh

Gala premier film Avengers (Deki Prayoga/bintang.com)

Dan, disadari atau tidak menurut Ringgo kejadian buruk yang ia alami di masa lalu akhirnya secara tak langsung ikut mempengaruhi apa yang dijalaninya saat ini. Terlebih, ia mengaku sempat mengalami rasa traumatik atas kehilangan tersebut.

"Karena kalau ngomong terpuruk atau depresi itu lu nggak tahu waktunya, lu nggak pernah sadar masalahnya, bukan selesai begitu aja, tapi bekas setelah itu yang mempengaruhi pikiran dan tindakan lu. Apalagi sesuatu yang bikin lu trauma, itu berpengaruh jauh," pungkasnya.