Fimela.com, Jakarta Unit musik asal Jakarta, Reality Club mendefinisikan musik mereka sebagai sebuah ekspresi yang dinamis. Kuartet yang satu ini ingin selalu tumbuh dan mengembangkan sisi musikalitasnya.
Band beranggotakan Fathia Izzati, Faiz Novascotia, Era Patigo dan Nugi Wicaksono ini baru saja merilis sebuah single teranyar. Dikemas dalam konsep spaghetti western di era Wild West, Reality Club bereksplorasi dalam tajuk Dancing in the Breeze Alone.
Dalam perjalanannya, Reality Club memang tak terlalu suka berada di zona nyaman. Sejumlah eksperimen mereka lakukan antara satu album dengan album lainnya. Begitu pula di album ketiga yang memuat berbagai macam warna ini.
Music Film Dancing in the Breeze Alone disutradarai oleh Ibnu Dian dan berkolaborasi dengan MIURA Films. Konsep cowboy benar-benar diimplementasikan secara maksimal melalui suguhan visual.
Faiz Novascotia memberi pesan kepada awak media dan penggemar mereka dalam screening peluncuran klip yang digelar 23 Februari 2023 kemarin. "Sebelum nonton video musik Dancing in the Breeze Alone, coba ingat semua hal yang kalian tahu tentang Reality Club, lalu buang gambaran itu jauh-jauh. Ini akan menjadi sesuatu yang berbeda," ujar sang gitaris di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
What's On Fimela
powered by
Project Ambisius
Reality Club menuturkan rilisan terbaru mereka ini adalah sebuah project ambisius. Pertama ditulis pada 2020 lalu, ide liar lagu ini sempat mengejutkan para personelnya. Hingga akhirnya mereka sepakat, go all out or nothing.
Totalitas ditunjukkan Fathia Izzati dkk yang membalut musik mereka dengan iringan dari Budapest Scoring Orchestra. Mereka ingin memastikan setiap detail masuk dengan tema yang ingin mereka usung di lagu ini.
Dari sisi video klip, mereka juga ingin tampil all out. Syuting di Bali dengan konsep cowboy, Reality Club menyiapkan budget ekstra untuk eksekusi maksimal. Di klipnya, keempat personel ikut ambil bagian, dengan tambahan Bobby Mandela sebagai karakter antagonis.
Hal-Hal Tak Terduga
Selama proses pengerjaan album, banyak hal tak terduga yang dialami para personel Reality Club. Salah satunya adegan saat Fathia harus berkuda dengan kecepatan tinggi, ia sempat mengalami kecelakaan.
"Sempat jatuh dari kuda pas lagi gallop kenceng, tapi untungnya ngga ada cedera. Setelah itu langsung bisa retake adegan itu lagi," tuturnya.
Pengalaman menggarap project yang satu ini jadi sesuatu yang menyenangkan bagi tiap personel. Mereka berharap bisa terus mewujudkan ide-ide menarik ke depannya.
"Kami nggak pernah rencanain untuk sering berubah-ubah, tapi yang jelas selalu berusaha membuat karya yang disuka," kata Faiz. "Yang penting selalu membuat karya dari hati, dan yang penting sesuai dengan kami berempat," tambah Era.