Fimela.com, Jakarta Satu lagi talenta muda yang berupaya unjuk gigi di belantika musik Indonesia. Ticya, dengan balutan lagu yang kental bernuansa K-Pop berbicara tentang pentingnya mencari kebahagiaan diri lewat single debutnya yang berjudul Go Solo.
Meski berstatus sebagai pendatang baru, dunia musik nyatanya bukan hal asing bagi perempuan 22 tahun tersebut. Selain hobi bernyanyi sejak kecil, kegilaannya terhadap musik K-Pop akhirnya menuntun Ticya sampai pada jalan yang dipilih sebagai seorang penyanyi.
"Sebenernya aku dari kecil sudah suka musik. Seiring bertambahnya umur, aku paham bahwa ternyata passion aku di musik, sampai akhirnya musik jadi bagian hidup aku. Aku dari dahulu memang suka K-Pop, makanya sekarang menghadirkan lagu yang terinspirasi K-Pop banget," kata Ticya saat peluncuran single Go Solo di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Makna Mendalam
Lagu Go Solo digubah dengan nuansa upbeat khas musik K-Pop dengan menyiratkan pesan yang mendalam pada baitan liriknya. Go Solo bercerita tentang pentingnya kebahagiaan diri sendiri dan perasaan baik-baik saja setelah patah hati.
Ticya pun berharap, dengan lirik yang diusung serta identitas K-Pop yang kental di aramsemennya, lagu Go Solo bisa langsung memberikan identitas tersendiri bagi karier bermusiknya.
"Lagu ini menunjukkan personalitas yang berbeda. Aku pengin jadi diri sendiri lewat lagu Go Solo," kata Ticya.
Digarap Serius
Dan, seolah tak ingin setengah-setengah dalam penggarapan lagu yang mencerminkan sisi personalnya, Ticya pun dibantu oleh produser asal Swedia yang punya pengalaman menggarap lagu milik beberapa nama besar di musik K-Pop bernama Johan Gustafsson yang telah membuat beberapa karya untuk Red Velvet, Girls Generation, boA, ITZY, TWICE bersama Josefin Glenmark.
Tak hanya itu, guna menjangkau pasar yang lebih luas, Ticya pun merilis Go Solo dalam dua versi, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
"Harapannya aku bisa menginspirasi banyak orang dari karya-karya aku mereka bisa happy juga dengan karya aku," pungkasnya.