Fimela.com, Jakarta Memiliki buah hati merupakan hadiah terindah yang dikaruniai oleh Tuhan kepada sepasang suami istri. Mereka akan menjadi orangtua yang nantinya mempunyai tugas terindah yang harus dijalani seumur hidup. Banyak kebahagiaan yang akan tercipta nantinya di tengah keluarga mereka saat sang buah hati lahir ke dunia. Namun, menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah karena di dalamnya juga terdapat berbagai macam rintangan yang harus dilalui.
Anak dengan usia 1-3 tahun merupakan fase kemampuan komunikasinya mulai berkembang tetapi belum jelas, jadi terkadang orangtua tidak mengerti apa yang anak inginkan. Hal ini menyebabkan anak menjadi tantrum, kondisi dimana anak dapat menangis dan mengamuk karena haus, lapar, bosan, tidak nyaman, pup atau bahkan tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Jangan panik jika anak sedang mengalami tantrum, ada beberapa cara untuk menghadapi mereka.
Berikan Ruang
Anak yang sedang mengalami tantrum artinya mereka sedang meluapkan emosinya melalui tangisan dan teriakan. Jika pada kondisi ini, beri mereka ruang sendiri agar semua emosinya dapat diluapkan hingga mereka merasa puas. Tetap awasi anak dari kejauhan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tetap Sabar dan Tenang
Dalam menghadapi kondisi seperti ini, pastinya akan membuat orang tua sedikit stress karena mendengar tangisan dari sang buah hati. Tetapi, orang tua harus tetap sabar dan tenang dengan cara menjauh dan menenangkan diri sejenak agar emosi yang ada tidak diluapkan kepada anak.
Jangan Membentak Anak
Hal ini memang cukup sulit untuk diterapkan saat berhadapan dengan anak yang sedang tantrum. Tetapi jika orang tua membentak anak pada kondisi yang sedang tantrum, mereka akan semakin rewel dan bahkan tidak berhenti menangis.
Pahami Keinginan Anak
Penyebab anak mengalami tantrum cukup bermacam. Pahami alasan mengapa anak mengalami tantrum dari kebiasaannya atau jadwal kegiatannya. Mungkin saja anak sedang merasa kelaparan karena sudah memasuki jadwal makannya.
Beri Anak Pelukan
Memberi pelukan bagi anak dianggap efektif membantu untuk meredakan emosinya. Sang anak akan merasa tenang saat berada dalam pelukan orang tuanya dibandingkan menerima amarah balik. Namun bila anak menolak untuk diberi pelukan, maka jangan memaksanya.
Demikian beberapa cara yang dapat dilakukan saat anak sedang mengalami tantrum. Bagaimanapun, anak hanya ingin menyampaikan keinginannya yang terhalang oleh kemampuan berkomunikasi yang masih minim.
Penulis: Audi Regita Salsabila