Fimela.com, Jakarta Arab Saudi kini sudah banyak berubah, jika biasa dikenal memiliki gurun pasir sepanjang tahun kini negara tersebut dihiasi bunga lavender yang indah. Pemandangan ini terjadi karena musim dingin yang lebih lebat dari biasanya membuat gurun pasir di bagian utara Arab Saudi berubah jadi padang bunga lavender.
Fenomena ini dilaporkan telah menarik wisatawan dari seluruh Jazirah Arab. Salah satunya, menurut AFP, dikutip dari France24, Senin (20/2), adalah Muhammad al-Mutairi. Ia dikabarkan rela berkendara hampir enam jam dari kampung halamannya di wilayah tengah Arab Saudi untuk melihat panorama langka tersebut.
"Tidak ada yang membayangkan pemandangan ini terjadi di Arab Saudi. Aromanya dan pemandangannya menuegarkannjiwa," kata pensiunan guru berusia 50 tahun itu kepada AFP.
Hujan musim dingin membawa banjir ke Arab Saudi barat akhir tahun lalu, namun di utara justru membawa kehidupan ke padang pasir yang kini lebih terlihat keunguan.
Nasser al-Karaani melakukan perjalanan 770 kilometer dari ibu kota Riyadh untuk melihat bunga berwarna-warni sebelum layu.
"Pemandangan ini terjadi 15 hingga 20 hari dalam setahun, dan kami datang ke sini khusus untuk menikmatinya," kata pengusaha Saudi berusia 55 tahun itu.
Selain bunga lavender, sebelumnya, potret pegunungan tandus yang menghijau di kota Mekkah sudah menarik perhatian, di awal tahun 2023. Saat itu, kabarnya kawasan yang dikenal sebagai lahan kering itu berubah menjadi hijau penuh rerumputan setelah diguyur hujan deras.
Mendirikan The Mukaab
Selain fenomena alam, Putra Mahkota Arab Saudi meluncurkan The Mukaab, yang merupakan supercity dalam ruangan setinggi 400 meter, lebar, dan panjang di pusat Riyadh.
Mukaab, kota super, akan cukup besar untuk menampung 20 gedung negara kerajaan dan akan menjadi ikon global baru untuk teknologi, keberlanjutan, mobilitas, dan Inovasi Saudi.Mukaab akan berada di pusat Pengembangan Murabba Baru yang Lebih Luas yang dibuat oleh Yang Mulia Putra Mahkota Mohammad bin Salman bin Abdulaziz, Perdana Menteri dan Ketua Perusahaan Pengembangan Murabba Baru (NMDC) untuk mewujudkan proyek tersebut.
Mukaab adalah kota berbentuk kubus yang akan menjadi pusat dari pusat kota baru di Riyadh. Pendirian Mukaab bertujuan untuk mengubah area seluas 19 kilometer persegi di barat laut Riyadh menjadi distrik penggunaan campuran baru.
Bangunan Mukaab didasarkan pada gaya arsitektur Najdi modern, namun dengan pendekatan yang lebih futuristik. Tim pengembangan Mukaab menegaskan bahwa kota super akan menawarkan lingkungan yang selalu berubah menggunakan teknologi digital dan virtual untuk membuat tampilan holografik.
Mukaab, proyek Murabba baru akan menampilkan 1.04.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, 9.80.000 meter persegi ruang ritel, dan 1,4 juta meter persegi ruang kantor. Ini juga akan mencakup area hijau dan jalan setapak untuk mempromosikan gaya hidup sehat.
Penghuni Murabba Baru akan diberikan akses ke ruang hidup, kerja, dan hiburan dalam radius 15 menit berjalan kaki. Mukaad berjarak 20 menit berkendara dari bandara. Pengembang menginformasikan bahwa proyek tersebut akan menciptakan lebih dari 340.000 pekerjaan dan proyek Mukaab dijadwalkan selesai pada tahun 2030.
Proyek kubus raksasa ini sayangnya menuai pro-kontra lantaran dinilai mirip dengan Ka'bah.