Fimela.com, Jakarta Sempoa merupakan alat hitung yang telah digunakan sejak lama untuk membantu seseorang dalam menghitung secara cepat dan akurat. Tidak hanya itu, sempoa juga terbukti memberikan manfaat yang luar biasa untuk perkembangan otak anak-anak, antara lain mengembangkan kemampuan berhitung matematika, konsentrasi, visual, memori, logika, dan analitis. Sempoa juga dipercaya dapat membantu anak-anak dalam mempersiapkan diri untuk masa depan yang sukses.
Manfaat dari sempoa juga dirasakan oleh Angie Michaela Marella, selaku founder Abacus Brain Gym Indonesia. Abacus Brain Gym Indonesia merupakan sebuah kursus belajar menghitung cepat dalam waktu singkat dengan matematika mental sempoa. Angie Michaela Marella sangat menyukai sempoa dan sudah mempelajarinya sejak kecil. Baginya, menjadi satu hal yang tidak pernah lepas dan selalu menjadi ilmu matematika yang terpakai hingga sekarang.
“Sempoa bagi aku sudah menjadi bagian dari hidupku. Sejak kecil sudah belajar sempoa sewaktu TK dan ilmunya menjadi satu hal yang tidak pernah lepas dan selalu terpakai hingga saat ini. Bahkan sekarang sempoa menjadi media bagi aku untuk mengajarkan orang lain dan membantu memajukan pendidikan di Indonesia. Jadi sempoa bukan hanya sekedar alat bantu untuk berhitung,” ujar Angie.
Motivasi Angie Michaela Marella ketika membuka Abacus Brain Gym Indonesia
Melihat perjalanan kehidupan Angie Michaela Marella, Angie juga mengaku pernah bekerja part time menjadi guru les Kumon ketika ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bermulai dari basic skill sempoa yang sudah dipelajari sejak kecil dan sudah terbiasa mengajar, akhirnya di usia Angie Michaela Marella ke-19 tahun memutuskan membuka Abacus Brain Gym Indonesia pada tahun 2013. Kelas ini dibuka pertama kalinya dengan hanya membuka 1 ruang kelas saja dan belajar setiap hari Sabtu.
"Aku merasa sempoa memberikan manfaat yang sangat banyak dan bukan sebatas menghitung cepat seperti yang mungkin orang awam tahu. Sempoa itu tujuan utamanya untuk menstimulasi otak dan menyeimbangkan kedua belah otak karena saat kita berhitung, kita menggunakan otak kiri, lalu ketika kita belajar metode bayang (menghitung dengan membayangkan pergerakan biji sempoa) kita menggunakan otak kanan untuk membayangkan/berimajinasi. Jadi dengan kata lain, ketika latihan metode bayang, kedua otak akan bekerja bersama dan menjadi seimbang. Ketika otak seimbang, otak akan menjadi lebih rileks dan dapat menerima informasi/pelajaran lain dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, belajar sempoa juga membantu meningkatkan fokus/konsentrasi, daya ingat, dan daya imajinasi," ujar Angie.
Dalam proses pembelajaran di Abacus Brain Gym Indonesia, Angie Marella selaku Founder sekaligus guru telah mempersiapkan materi pembelajaran yang matang, menyenangkan, serta menyesuaikan karakter murid-muridnya.
“Aku melihat bahwa banyak anak yang cerdas, tetapi anak yang baik dan berkarakter masih terbatas, sehingga aku menambahkan materi brain gym dan character building melalui story telling di setiap sesi. Hal ini tentunya dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, baik, dan berkarakter.”
Ketika pandemi COVID-19 menghadang proses belajar mengajar pada Abacus Brain Gym, tidak membuat Angie menyerah pada keadaan. Ia tetap mengajari murid-muridnya dengan membuka kelas online. Bahkan hingga saat ini, Abacus Brain Gym Indonesia masih terbuka dengan kelas offline dan online. Hal ini bertujuan agar, anak-anak yang tempat tinggalnya jauh tetap bisa mempelajari sempoa dari jarak jauh.
Sempoa melatih kecerdasan otak dan mental anak
Dalam proses belajar, Abacus Brain Gym memberikan tiga sesi di setiap pertemuannya yakni anak akan belajar berhitung menggunakan metode sempoa, senam otak atau brain gym, dan sesi character building melalui story telling dengan cerita yang bermoral. Kemudian Abacus Brain Gym juga akan memberikan tugas-tugas kepada murid untuk latihan di rumah dengan mengerjakan software Abacus Explorer. Software ini berasal dari USA sebagai latihan untuk anak dimana ada mode reading (membaca soal) dan listening (mendengarkan soal dalam bahasa Inggris).
Untuk listening, Abacus Brain Gym menggunakan metode Hi-Speed Listening dari Jepang yang dapat mengaktifkan 19 titik otak dan meningkatkan IQ 5-25%. Tak hanya itu, berlatih sempoa juga akan meningkatkan EQ karena saat anak belajar sempoa mereka secara tidak langsung harus mengontrol emosi mereka agar tenang dan senang saat berlatih sehingga hasilnya bisa maksimal.
Selain itu, AQ pada anak juga dapat meningkat karena anak juga belajar menghadapi tantangan dan kesulitan saat mengerjakan soal yang panjang atau angka yang besar. Mereka dilatih untuk tidak menyerah dan terus berusaha berlatih fokus dan mencari trik atau solusi untuk mengatasi kesulitan mereka. Terlebih belajar sempoa juga menggunakan waktu, di mana anak juga berlatih untuk bekerja dengan tekanan waktu yang terbatas.
Manfaat sempoa mendukung prestasi anak
Dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh Angie dalam kursus Abacus Brain Gym, ia membuktikan bahwa manfaat sempoa juga dapat menghasilkan anak-anak yang cerdas dan berprestasi, salah satunya Caesar Archangels Hendrik Meo Thunay yang akrab disapa Nono.
Nono berasal dari Buraen, Amarasi Selatan NTT yang berhasil meraih juara pertama Abacus World Competition atau lomba matematika tingkat internasional yang diikuti oleh Abacus Brain Gym di seluruh dunia.
Dengan prestasi yang didapatkan oleh Nono, Angie semakin yakin bahwa sempoa memberikan banyak manfaat yang dapat mendukung prestasi anak. Dengan bergabung di Abacus Brain Gym Indonesia, anak dapat mengalami kemajuan dan merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Angie juga berharap Abacus Brain Gym bisa menjadi wadah untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, baik, dan berkarakter.
*Penulis: Amelia Septika.