Psikolog Ungkap Cara Cerdas Penggunaan Gadget untuk Temani Tumbuh Kembang Anak

Anisha Saktian Putri diperbarui 22 Feb 2023, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat ini teknologi tidak bisa terpisahkan dari keseharian, begitu pun dengan anak-anak. Mulai dari belajar hingga mengembangkan minat bisa dengan teknologi.

Sayangnya teknologi gadget seperti pedang bermata dua, jika digunakan dengan baik dan benar bermanfaat, namun bisa juga merugikan jika digunakan berlebihan. Misalnya saja anak jadi gangguan tidur karena kacanduan, lebih emosional, keterlambatan perkembangan seperti lambat bicara, hingga gangguan mental.

Untuk itu, Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog Anak mengatakan orangtua harus punya strategi untuk memaksimalkan pemanfaat gadget bagi anak. Seperti tahu kapan anak boleh bermain gadget, konten yang dilihat, hingga durasi menggunakan gadget.

Ia menyampaikan jika gadget bisa mulai diberikan saat anak usia 4 tahun dengan durasi 1 jam dalam sehari. Dan tidak boleh sambil belajar atau sedang makan.

"Jadi durasi sejam bisa dibagi-bagi. Misalnya pagi 15 menit, siang 15 menit, dan seterusnya," tuturnya dalam acara HUAWEI MatePad SE Kids Edition pada Jumat (17/2) secara daring.

Psikolog Saskhya mengatakan waktu tersebut harus konsisten agar anak terbiasa dan tidak menunggu-nunggu bermain yang membuat si kecil menjadi rewel.

Selain itu, ia mengatakan usia di bawah dua tahun sebaiknya tidak diberikan cukup untuk video call, lalu 2-8 tahun maksimal 2 jam menggunakan gadget. Dan 8 tahun ke atas waktunya sudah tidak menentu.

"8 tahun keatas sebenarnya waktu sudah tidak menentu karena harus mengejarkan pekerjaan sekolah seperti PR,' paparnya.

2 dari 2 halaman

Hal lain yang harus diperhatikan

Ilustrasi anak belajar dengan gadget. (Shutterstock)

Psikolog Saskhya juga menyampaikan orangtua juga harus cerdas dalam memilih konten untuk menambah skill anak dan konsisten aturan menggunakan gadget. Kemudian adanya komunikasi dengan si kecil saat bermain gadget.

"Misalnya saat nonton film setelahnya kita harus berdiskusi dengan anak. Jadi kita nonton bareng. Setelah itu, ulas film yang telah ditonton agar tetap ada komunikasi dua arah,"paparnya.

Ia juga menyarankan agar anak juga memiliki aktivitas lain agar anak pun tidak berlebih menggunakan gadget. "Jadi tambahakan aktivitas lainny," ungkapnya.

Dengan begitu, gadget pun bermanfaat untuk si kecil agar belajar semakin termotivasi. Sebab, gadget memiliki visual dan audio yang menarik perhatian.

"Dengan teknologi anak jadi termotivasi belajar karena ada audio dan visulanya. Jika dimanfaatkan dengan baik, teknologi akan memberikan stimulasi lebih lengkap untuk perkembanga anak," tuturnya.