Fimela.com, Jakarta Aktris Pevita Pearce menambah daftar filmografinya dengan bermain dalam serial berjudul Katarsis. Dalam serial yang merupakan Original Konten dari Vidio itu, perempuan 30 tahun tersebut mendapat peran yang belum pernah ia cicipi sebelumnya.
Saat konferensi pers, Pevita Pearce menyebut jika serial Katarsis merupakan project seni peran yang bergenre psychological thriller. Hal itu pula yang menjadi pertimbangannya mau terlibat dalam produksi tersebut.
"Aku personally suka genre psychological thriller dan aku ngerasa di Indonesia belum terlalu banyak tawaran seperti itu. Jadi Ketika ditawari sama produser project ini, lalu baca novelnya, aku udah kebayang bakal seru banget," kata Pevita Pearce.
Jalan Cerita
Vidio Original Series Katarsis bercerita tentang gadis berusia delapan belas tahun bernama Tara Johandi (Pevita Pearce) yang merupakan saksi tunggal dari tragedi perampokan yang terjadi di rumah pamannya di Bandung. Saat ditemukan oleh polisi, Tara mengalami trauma berat setelah disekap dalam sebuah kotak kayu.
Polisi menduga pelaku perampokan tersebut merupakan penjahat yang sudah menjadi buronan selama 20 tahun karena kasus pembunuhan. Polisi melakukan penyelidikan terhadap kasus perampokan tersebut dan ditemukan beberapa kejanggalan selama penyelidikan berlangsung.
Disamping itu, Tara berusaha menghilangkan rasa trauma tersebut dengan bantuan psikiater. Psikiater menduga ada sesuatu yang disembunyikan dalam diri Tara yang membuat gadis itu menjadi sangat tertutup.
Di tengah upaya psikiater mengulik tentang kehidupan Tara, muncul pria bernama Ello yang merupakan teman kecilnya yang juga mencari tahu tentang seluk beluk kehidupan Tara. Dari situ, satu per satu kejanggalan hidup Tara pun mulai terungkap.
Unik
Meski dilatarbelakangi genre thriller, namun nyatanya Pevita Pearce punya pandangannya tersendiri soal serial Katarsis. Serial yang mulai tayang di Vidio pada 16 Februari 2023 itu menurutnya cukup unik karena penuh adegan sadis namun ada unsur komedi di dalamnya.
"Serial ini sangat unik, berdarah-darah tapi cute. Ada sesuatu di karakternya, dialognya, pemainnya, juga visualisasinya yang jadi pengalaman baru buat aku," pungkasnya.