Ajak Women Support Women, Dea Ananda Sebut Perempuan Banyak Berkorban

Anto Karibo diperbarui 09 Feb 2023, 17:05 WIB

Fimela.com, Jakarta Sudah menjadi hal yang wajar ketika kehidupan pribadi artis menjadi konsumsi publik. Termasuk bagaimana ketika mereka yang sedang memiliki bayi, atau menjadi seorang ibu baru. Dea Ananda pun merasakan hal yang sama.

"And as a new mom, awalnya akupun suka baper dan bingung dengan masukan sana sini dari sekeliling," tutur Dea Ananda di laman Instagramnya, dea_ananda, baru-baru ini.

Ia juga melihat bagaimana terkadang netizen yang merupakan sesama perempuan atau ibu, justru melayangkan hujatan kepada artis yang sedang menyandang status ibu baru, terkait pola asuh mereka. Dea pun mengajak bersikap bijak.

"As women, wajib saling support satu sama lain and not judge their way of parenting," tegas Dea Ananda.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Berkorban

Dea Ananda momong anak (Instagram/dea_ananda)

Dalam tuntunan agama, menghormati dan berbakti kepada ibu berbanding tiga kali dengan melakukan bakti yang sama kepada ayah. Karena seorang ibu telah bersusah payah selama 9 bulan ketika masa kehamilan.

Belum lagi ketika proses melahirkan, seorang ibu dihadapkan pada kondisi hidup dan mati. Dea pun mengatakan bagaimanapun kondisinya, asal masih dalam koridor baik untuk anaknya, maka seorang ibu harus didukung.

"Buat yang lahiran normal or C-section, breastfeeding, pumping or formula feeding, etc.. every woman sacrifices and goes through a lot of pain," paparnya.

3 dari 3 halaman

Tips Hadapi Ketidaknyamanan

Dea Ananda momong anak (Instagram/dea_ananda)

Terkadang ada satu titik dimana seorang ibu merasakan hal yang sangat berat ketika mengurus buah hatinya. Apalagi ketika pola asuhnya mendapatkan kritik dari banyak orang. Satu hal yang menurut Dea harus dilakukan adalah percaya medis.

"So, kalo uda merasa overwhelmed.. take a deep breath.. ikutin apa kata dokter dan insting kita," imbuhnya.

Dea lebih mewajarkan satu kesalahan yang tak sengaja dilakukan karena masih dalam rangka belajar. Karena dalam kesalahan ada sebuah pembelajaran. "It’s okay to make mistakes, that is how we learn," tuturnya.

Tag Terkait